Bersikap Lebih Kritis, Parpol Bisa Kolaborasi dengan Media

by adm barito post
0 comments 2 minutes read
Diskusi Peran Media Dalam Perhelatan Politik 2023-2024 di Efa Hotel Banjarmasin (foto:afdi)

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Pengamat komunikasi Dr Fahrianoor menyarankan partai politik (Parpol) mampu berkolaborasi dengan media. “Banyak persoalan yang ditangkap dari pemberitaan di media, dan parpol dapat bersinergi dengan media,” ucapnya.

Sehingga, sebut dosen ULM ini, parpol mampu menangkap permasalahan dengan membangun komoditas politik. “Parpol bisa bersikap lebih kritis terhadap persoalan di sekitarnya. Seperti persoalan ketenagakerjaan, ekonomi, social dan lainnya,” tutur alumni Univeritas Padjadjaran Bandung ini.

Sementara, Prof Dr HM Hadin Muhjad mengakui, Pemilu Langsung Umum Bebas dan Rahasi ( Luber) tidak berjalan semestinya. “Semua aturan yang ada pada pemilu itu selalu dilanggar, baik oleh penyelenggara pemilu maupun kontestan peserta pemilu,” tambah manta Wakil Rektor Univeritas Lambung Mangkurat (ULM) ini.

BACA JUGA: Elektabilitas Parpol di Survei Magna Charta Politika

Untuk itu, Guru Besar Fakultas Hukum ini, meminta, wartawan dan media mengawasi penyelenggaraan Pemilu 2024. “Peran wartawan sangat urgen dalam mengawasi Pemilu 2024,” paparnya.

pSementara itu, Pengusaha H Martinus, mengakui langkah tepat HUT ke-6 media online jejakrekam.com, untuk memberikan wawasan dan edukasi kepada semua komponen, khususnya menyangkut peran media di tahun politik 2023-2024 ini.

Sebab itu, sambung Ketua Aliansi Indonesia Sejahtera (Anies) Kalsel ini, tak hanya mereka yang berkontestasi dalam politik uang yang harus diawasi, namun penyenggara pesta demokrasi itu pun juga sangat perlu diawasi.

“Politik uang dapat menjadi penyakit dalam setiap gelaran pemilu. Saya setuju praktik politik uang menjadi masalah, maka perlu peran besar para wartawan dalam mengawasi itu,” tandas politisi Partai NasDem Kalsel ini.

BACA JUGA: Kejati Kalsel Telisik Dugaan Kejanggalan Proyek Jembatan HKSN Banjarmasin

Martinus menilai, praktik seperti ini berpotensi merusak sistem demokrasi, lantaran masyarakat dapat terpengaruh besaran uang untuk menentukan pilihannya. “Money politics berpotensi merusak sistem demokrasi yang berkualitas,” papar mantan penjabat Walikota Banjarbaru ini.

Media dan wartawan  harus dapat mengantisipasi potensi meluasnya politik uang, sehingga masyarakat paham tentang bahaya dari politik uang bagi kualitas demokrasi.

Editor : Afdiannoor Rahmanata

BACA JUGA: Publik Masih Ingin Pemilu 2024 Tetap Sistem Proporsional Terbuka

 

 

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment