Pelaihari,BARITO – Politeknik Negeri Tanah Laut (Politala) baru saja menetaskan 200 an mahasiswa Diploma III pada jurusan Teknik Informatika, Agroindustri, Teknologi Otomotif serta Akuntansi. Politala sendiri kini sudah berusia 11 tahun.
Sejalan itu Kamis,(24/9) dihalaman kampus Politala digelar hari jadinya yang ke 11 lewat Sidang Senat Terbuka Dies Natalis ke 11 Politala.
Direktur Politala Mufida Zein dipodium mengatakan, Politala bertekad menjadi sebuah Perguruan Tinggi (PT) yang unggul tidak saja di Kabupaten Tanah Laut namun se Kalsel.
“Dengan takeline ciptakan lulusan unggul raih masa depan PASTI (Profesional, Aplikatif, Siapkerja, Terampil, Inovatif), menjadi gelora semangat untuk membawa Politala ini berada didepan diantara perguruan tinggi lainya,dan pelaksanaan wisuda angkatan IX dan Dies Natalis ke 11 baru kali pertama digelar dihalaman terbuka kampus,”ucapnya.
Pendiri Politala Drs. H.Adriansyah atau biasa disapa Aad yang notabennya mantan bupati Tala 2 periode terlihat menghadiri Dies Natalis ke 11 tersebut diantara beberapa kepala SKPD Tala lainnya yang diundang.
Tidak ketinggalan, Dewan Penyantun Politala Shihabudin Chalid mengungkapkan, ditengah-tengah situasi pandemi covid 19 tetap melaksanakan Dies Natalis namun tetap mengedepankan protokol kesehatan.
“Inovasi dan kreativitas harus tetap jalan. Politala bisa dikatakan paling terdepan dari Poltek lainnya se Indonesia yang sudah 10 tahun beroperasi. Tata kelola manajemen yang menunjukan peningkatan, maka tidak semata Diploma 3, Politala bertekad bisa melahirkan S1 terapan bahkan S2,”papar Shihab.
Shihab menambahkan, terlebih Kabupaten Tanah Laut telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebagai kawasan strategis nasional, jelas ini menjadi tantangan dan peluang bagi Politala. Penambahan Prodi (Program Studi) strategi patut untuk hadir di Politala, dengan membaca masa depan sangatlah penting.
Pada tahun ini pada Politala diusulkan pembukaan prodi baru jenjang Diploma IV (Sarjana Terapan) sebanyak 5 prodi yaitu Teknologi Rekayasa Komputer Jaringan, Teknologi Pakan Ternak, Teknologi Rekayasa Mekatronika, Teknologi Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan, dan Akuntansi Perpajakan. Bahkan 2-3 tahun kedepan juga direncanakan pembukaan program pasca sarjana terapan (S2 Terapan).
Sementara itu Drs.H.Adriansyah atau biasa disapa Aad selaku tokoh pendiri Politala mengungkapkan, tentulah banyak lika-liku perjalanan Politala selama 11 tahun ini, sesuai dengan rencana pendirian untuk menciptakan SDM dimana Kabupaten Tanah Laut yang punya potensi alam yang strategis,kalau tidak disiapkan SDMnya maka kemungkinan sumber daya alam ini akan diambil alih orang luar.
“Alhamdulillah perjalanan 11 tahun ini Politala sudah banyak menghasilkan tenaga kerja siap pakai baik disejumlah perusahaan dan Pemerintahan, yakin jika alumnus Politala bekerja sekian tahun kedepan menjadi tuan rumah didaerah sendiri dan bisa jadi pemimpin, itulah yang dimaksudkan menjadi pemimpin didaerah sendiri ketika kelak mereka pun jadi pemimpin diperusahaan. Namun demikian setiap pembangunan pasti terdapat kekurangan, dan diperlukan kerjasama antara Pemerintah Daerah dan swasta mengatasi kekurangan tersebut,”kata Aad.
Aad menambahkan, keberadaan Politala secara fisik masih perlu bangunan mesjid serta asrama. Kenapa hal perlu, ada agar supaya pembinaan keagamaan lebih baik lagi, pendek kata ilmu pengetahuan dapat dan ilmu agama juga dapat.
Aad juga memberikan respon positif sehubungan adanya wacana menaikan status ke universitas.
Menurutnya, merubah atau peningkatan status ke universitas memerlukan penelitian terlebih dahulu. Tidak bisa menghindar juga akan tetapi dibutuhkan kajian yang benar-benar matang. Jangan sampai pada perjalanannya menjadi terhenti karena juga akan merubah struktur manajemen, tutup Aad.
Pada Dies Natalis selanjutnya secara daring melalui layar lebar disaksikan orasi ilmiah dari Prof Jhoni Hermana rektor ITS Surabaya.
Orasi yang disampaikan Jhoni fokus pada membangun pergurun tinggi dan insan akademik yang unggul Berbagai resep untuk bisa unggulnya sebuah perguruan tinggi disajikan dan dikupas Jhoni selama kurang lebih 3 jam ia menyampaikan.
Penulis: Basuki