Berwisata di Saat Pandemi, Jangan Kendorkan Prokes

by baritopost.co.id
0 comments 3 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Pelonggaran yang diberikan pemerintah, seiring melandainya kasus Covid-19, dirasakan bak angin surga oleh masyarakat yang hampir dua tahun dikekang berbagai kebijakan pembatasan akibat pandemi. Meski pandemi belum benar-benar hilang, arus masyarakat bepergian antardaerah semakin ramai.

Salah satu masyarakat yang memanfaatkan pelonggaran syarat bepergian itu, adalah Irfan, warga Jalan Sungai Lulut Banjarmasin, yang baru pulang liburan keluarga ke Yogyakarta.

Kepada Barito Post, kemarin, karyawan salah satu BUMN ini berbagi cerita tentang pengalamannya berwisata di masa pandemi yang belum lenyap. ‘’Jangan kendor menjalankan protokol kesehatan, itulah yang kami utamakan,’’ ujarnya.

Irfan mengaku dirinya dan keluarga sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis kedua. ‘’Kebetulan di awal Juli 2021 lalu, sebelum divaksin, saya dan keluarga terpapar Covid-19. Alhamdulillah kami bisa sembuh. Itulah yang membuat kami yakin memiliki kekebalan dan memberanikan diri bepergian ke luar daerah,’’ tuturnya.

Namun demikian, Irfan tetap khawatir kembali terpapar Covid-19. Dia sudah merasakan betapa menderitanya tubuh saat terkena Corona dan tak ingin lagi penderitaan itu terulang.

‘’Makanya, walaupun merasa memiliki kekebalan sebagai penyintas dan sudah divaksin, kami tetap waspada. Apalagi, sekarang muncul Covid varian baru, Omicron, yang penularannya sangat cepat,’’ ujarnya.

Karena itu, selama perjalanan wisata ke Yogyakarta, Irfan dan keluarga benar-benar menjaga prokes. ‘’Semua aturan prokes, seperti memakai masker, membawa hand sanitizer, rajin cuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan sedapat mungkin kami jalankan,’’ ujarnya.

Irfan bersyukur pemerintah melonggarkan persyaratan bepergian dengan pesawat udara, yakni tidak lagi wajib tes PCR tetapi cukup dengan tes antigen satu kali 24 jam sebelum keberangkatan.

‘’Untuk menghindari habisnya masa berlaku tes antigen, karena keberangkatan tertunda atau kendala lainnya, kami melakukan swab sekitar 12 atau 13 jam sebelum berangkat. Jadi jika berangkatnya Minggu pagi, maka kami swab-nya Sabtu malam,’’ terangnya.

Selain itu, imbuh dia, yang tak kalah penting adalah mengunduh aplikasi Peduli Lindungi sebagai bukti sudah mendapat suntikan lengkap vaksin Covid-19 . ‘’Ternyata, aplikasi Peduli Lindungi sangat diperlukan dalam perjalanan. Bandara, hotel, mal, dan sebagian tempat wisata di Yogyakarta meminta kita memindai barcode PeduliLindungi, selain memeriksa suhu tubuh. Alhamdulillah, aplikasi PeduliLindungi kami tidak bermasalah,’’ tuturnya.

Selain itu, Irfan dan keluarga juga membawa obat-obatan yang biasa dikonsumsi dan obat flu. ‘’Jaga-jaga saja, jika sewaktu-waktu dibutuhkan kita tidak repot mencari,’’ ujarnya.

Yang juga penting, sambung Irfan, adalah menjaga kondisi kesehatan sebelum berangkat. ‘’Kita kan melakukan perjalanan jauh. Karena itu, kondisi kesehatan dan stamina harus benar-benar fit. Kalau ada gejala sakit, lebih baik tunda saja keberangkatannya sampai betul-betul sehat,’’ ujarnya.

Irfan beruntung karena istrinya seorang dokter sehingga perjalanan wisatanya bak dikawal oleh dokter pribadi.

Irfan juga cermat memilih hotel tempat menginap dan rumah makan yang disinggahi. ‘’Kami pilih hotel yang benar-benar beroperasi dengan prokes, demi menghindari risiko yang tak diinginkan di masa pandemi ini. Begitu juga saat ingin makan, kami memilih rumah makan yang bersih dan menerapkan prokes,’’ ujarnya.

‘’Sebenarnya kami ingin sekali mampir di warung-warung biasa yang sering kami singgahi saat kuliah dulu. Tetapi, karena pandemi, hasrat itu kami tahan dulu. Semoga tahun depan pandemi benar-benar hilang dan kami bisa menapaktilas semua kenangan di Yogya ini,’’ kata Irfan, yang bersama istrinya alumnus Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Irfan juga memuji prokes yang diterapkan dengan baik oleh pemerintah daerah dan industri pariwisata di Yogyakarta. ‘’Pelaksanaan prokes ini membuat kita merasa aman dan nyaman berwisata di Yogya,’’ ujarnya.

Sementara itu, sebagaimana dikutip dari okezone.com, Sekretaris Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kadarmanta Baskara Aji, meminta seluruh pelaku industri pariwisata,, termasuk perhotelan dan biro travel, tetap memperketat penerapan protokol kesehatan jelang libur akhir tahun.

“Tetap menjaga prokes, hati-hati dijaga, jangan sampai ada kerumunan. Kalau ada wisatawan yang tidak menggunakan masker harus ditegur dan diminta untuk menggunakan,” kata dia.

Aji menegaskan, pihaknya bakal menutup sementara operasional destinasi wisata di daerah ini jika melanggar prokes.

“Kalau ada destinasi wisata yang melanggar protokol kesehatan, maka harus segera dilakukan perbaikan, dan kalau pelanggaran itu sudah dilakukan lebih dari satu kali maka kita akan menutup sementara,” katanya.dya

Penulis: Dadang Yulistya

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment