Banjarmasin, BARITO
Para dokter gigi (drg) dan mahasiswa kedokteran gigi dari Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin terlihat antusias mengikuti Borneo Exhibition Science and Technology (BEST) 7 in Dentistry yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Lambung Mangkurat (ULM),Sabtu (28/9) di Hotel Golden Tulip.
Kegiatan yang termasuk rangkaian acara Dies Natalis ke- 10 FKG ULM dan merupakan acara tahunan yang telah memasuki tahun ke-7 itu dihadiri sekitar 500 lebih peserta.
Dekan FKG ULM, Profesor DR Drg Rosihan Adnani mengatakan, acara tersebut merupakan forum berbagi pengalaman dalam hal inovasi dan teknik kedokteran gigi dari para dokter gigi dalam dan luar negeri.
“Tujuannya adalah sebagai forum untuk menyampaikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya kedokteran gigi. Juga untuk menyebarkan hal-hal dan kemajuan yang telah diperoleh dari riset maupun kajian yang telah dilakukan baik dari ilmuwan maupun praktisi,” ujar Rosihan pada pembukaan acara.
Melalui seminar tersebut, para dokter gigi dan mahasiswa dapat senantiasa mengupdate ilmunya baik secara teori maupun praktek.
Apalagi, ungkap Rosihan, kasus kerusakan gigi masih tinggi misalnya karies.
“Misalnya dalam hal keparahan kerusakan gigi anak usia dini. Data Riskesdas 2018, hampir 67 persen anak anak kita kerusakan giginya diatas 6,6 dan ini termasuk dalam kategori yang parah. Maka dokter gigi perlu pembekalan yang salah satunya melalui forum ini,” jelasnya.
Salah satu pembicara, Drg Tania dari Universitas Airlangga Surabaya menuturkan bahwa tingkat kerusakan gigi yakni karies pada anak-anak tergolong tinggi bahkan sangat tinggi.
Pada acara tersebut, dia berbicara tentang perkembangan teknologi stem cell atau sel punca di bidang kedokteran gigi. Hal itu menurutnya tidak hanya terbatas pada kedokteran gigi anak. Melainkan juga dalam hal konservasi, bedah mulut dan bidang ilmu kedokteran gigi lainnya.
Sementara itu pembicara dari luar negeri yakni Profesor Joong-Ki Kook dari Universitas Chosun, Korea Selatan memaparkan tentang bakteri dalam rongga mulut yang merupakan salah satu faktor dari penyebab karies dalam rongga mulut terutama anak anak.
“Selain oral bakteri ini sebagai penyebab karies, ada juga hubungannya dengan penyakit sistemik, yakni berkaitan dengan dengan bakteri di jantung dan keseluruhan sistemik di tubuh. Karena bakteri bisa masuk dalam sirkulasi tubuh dan berpengaruh pada kesehatan tubuh pada umumnya,” tuturnya dalam bahasa Inggris.
Delapan Narasumber dan Pameran
Ketua Panitia, Drg Muhammad Yanuar Ichrom Nahzi , Sp.KG menuturkan bahwa kegiatan itu melibatkan 8 pembicara dari universitas dalam dan luar negeri. Diantaranya ada 2 narasumber dari Korea Selatan dan materi yang disampaikan sebanyak 8 materi sesuai jumlah pembicara.
Acara dilaksanakan selama 2 hari yakni Sabtu (28/9) hingga Minggu (29/9) di Hotel Golden Tulip.
“Peserta terdiri dari mahasiswa dan koas, dosen, dokter gigi umum. Selain itu ada pameran yang melibatkan supplier dari Pulau Jawa,” ungkapnya.
Dalam hal ini, sebanyak 14 stand dari para pemasok kebutuhan praktek dokter gigi turut berpartisipasi pada acara itu. Mereka menjual berbagai alat dan bahan di bidang kedokteran gigi.
tya