Menurut Herawanto di Banjarmasin, Kalsel, Kamis, provinsi itu mempunyai modal yang kuat untuk menjadi pusat ekonomi syariah serta sebagai sentra industri halal di regional Kalimantan.
Pengembangan produk halal tersebut meliputi makanan halal, busana muslim, dan pariwisata religi.
Herawanto mengungkapkan, pada gelar Festival Ekonomi Syariah 2018 di Balikpapan, perwakilan Kalsel berhasil meraih berbagai prestasi, yaitu juara I tari oleh Sanggar Permata Ije Lela, juara I lomba nasyid oleh Zahro Voice, dan juara 2 lomba busana muslim oleh Haris Hidayatullah.
“Kami akan memperluas program pemberdayaan usaha pesantren dan pengembangan ekosistem halal ‘value chain’, khususnya makanan, fesyen, dan pariwisata,” katanya.
Pada 2018, kata dia, pertumbuhan ekonomi Kalsel berpeluang sedikit meningkat di kisaran 5,1-5,5 persen, dan akan kembali meningkat pada tahun 2019 di kisaran 5,4-5,8 persen.
Peningkatan pada tahun 2019 akan ditopang oleh peningkatan investasi, konsumsi Rumah Tangga (RT), dan konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga (LNPRT).
Dari sisi sektoral, tambah dia, pertumbuhan akan ditopang utamanya oleh sektor pertanian dan industri pengolahan, seiring terus bergulirnya program cetak sawah.
Selain itu, juga beroperasinya pabrik baru turunan CPO dan program B20.
Di sisi lain, prospek harga batu bara yang cenderung akan lebih rendah pada 2019 akan menahan pertumbuhan ekspor dan kinerja sektor pertambangan.
antara