Bisnis Daihatsu Terapkan Protokol Kesehatan

CARE MELAYANI-Meski pandemi Covid-19 membuat semua penjualan mobil turun,  Daihatsu tetap care melayani service kendaraan dengan protokol kesehatan yang ketat demi rasa nyaman customer. Nampak After Sales Service Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Lili Herman (kanan) menyaksikan customer yang  selesai melakukan servis kendaraannya, di Jakarta, Senin (13/7). (foto istimewa/brt)

Jakarta, BARITOPOST.CO.ID – Keputusan Pemerintah membuka kembali kegiatan ekonomi dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat di saat pandemi Covid 19, memberi secercah harapan bagi dunia usaha.  Keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar masyarakat tetap produktif tetapi aman dari virus Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan pun disambut positif dunia usaha.

Para agen pemegang merek (APM) mobil pun  terus berupaya mencari cara untuk bertahan. Daihatsu misalnya meningkatkan layanan purna jual, servis, dan perawatan rutin kendaraan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

“Ini kami lakukan agar konsumen tetap aman dan nyaman sehingga tidak khawatir menservis kendaraannya,” ujar After Sales Service Division Head PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Lili Herman di Jakarta, Senin (13/7).

Petugas front liner dilengkapi face shield dan masker untuk mencegah droplet, mereka juga memakai sarung tangan untuk menghindari kontak fisik langsung, semua pengunjung diperiksa suhu tubuh, mencuci tangan dengan air dan sabun  atau hand sanitezer di pintu masuk, penerapan physical distancing pada area konsumen, tidak berjabat tangan, dan menyarankan transaksi nontunai. Jika pun dengan transaksi tunai, menerima dan menyimpan uang dalam wadah tertutup.

“Setelah servis, mobil disemprot disinfektan pada bagian yang sering disentuh seperti handle pintu, switch power window, roda kemudi, tombol-tombol elektrik, dan rem tangan. Penyemprotan kami lakukan di depan konsumen agar terbangun kepercayaan,” ujar Lili.

Penerapan protokol kesehatan juga dilakukan di Daihatsu Mobile Service (DMS) yang mendatangi tempat konsumen. Menurut Lili, mekanik yang datang menggunakan alat pelindung diri (APD), menggunakan masker, sarung tangan, menyiapkan sabun dan hand sanitizer di mobil, tempat sampah, dan pencucian rutin perkakas dan kendaraan. Unit mobil DMS disterilisasi dan diberi label “Sudah Disemprot Disinfektan.” Sedangkan, di bagian dada petugasnya tertulis suhu tubuh yang bersangkutan, yang diperiksa sebelum berangkat ke tempat konsumen.

Lili menyebut, hingga akhir Juni 2020, jumlah unit mobil yang diservis mendekati angka normal. Jika pada periode Januari-Juni 2019 jumlah mobil yang diservis sebanyak 636.862 unit maka pada periode Januari-Juni 2020 telah mencapai 495.244 unit atau minus 22,2% dari periode year to date (YTD) tahun lalu.

Pasar otomotif Indonesia memang mulai menunjukkan peningkatan seiring relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah. Secara nasional, penjualan ritel pasar otomotif Indonesia selama Januari hingga Juni 2020 mencapai 290.000 unit. Jumlah itu turun 42% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.

Daihatsu masih menempati posisi kedua penjualan otomotif nasonal. Penjualan ritel Daihatsu sepanjang Januari-Juni 2020 mencapai 53.577 unit atau turun 39% dari tahun lalu. Namun, performa Daihatsu ini lebih baik ketimbang penurunan pasar nasional, sehingga market share atau pangsa pasar Daihatsu naik sebesar 0,8% dari 17,6% YTD Juni 2019, menjadi 18,4% YTD Juni 2020.

Sementara, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat pada Mei 2020, industri otomotif hanya mengirim 3.551 unit mobil baru atau anjlok 95 % dibanding Mei 2019 yakni 84.109 unit.

Gaikindo juga telah merevisi target penjualan tahun 2020 dari 1,05 juta unit menjadi 600.000 unit. Target itu 51,9 % lebih rendah dibandingkan penjualan tahun lalu yakni 1.247.580 unit.

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi berharap pandemi dapat segera ditangani sehingga perekonomian kembali bangkit dan daya beli masyarakat naik.

Terkait masalah ini, pengamat otomotif Bebin Djuana menilai roda industri otomotif nasional masih bergerak. Indikasinya terlihat dari sejumlah Agen Pemegang Merk (APM) masih semangat merealisasikan jadwal yang telah ditetapkan. Sejumlah produsen juga telah memperkenalkan produk baru.

Dengan kembali menggeliatnya dunia bisnis termasuk industri otomotif, maka jumlah kendaraan yang perlu mendapatkan perawatan berkala juga akan meningkat. Peluang ini harus ditangkap dengan meningkatkan pelayanan purna jual dan servis bagi konsumen.

Rilis/Salman

Related posts

Jelang Nataru, Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Lakukan Sidak SPBU di Wilayah Kalsel

Dorong Penetrasi Digital Lewat SuperApp BYOND by BSI

PT Star Wagen Indonesia melakukan Handover Ceremony unit Dewatering Pump PAC SH128 Atlas Copco kepada PT Putra Perkasa Abadi