HANYA tinggal menghitung jam untuk berganti tahun ke 2019. Dalam kacamata Feng Shui , 2019 menjadi tahun Babi Tanah.
Ahli Feng Shui Suhu Yo menyatakan, tahun Shio Babi merupakan shio terakhir, artinya merupakan tahun perubahan.
Hal ini berkaitan dengan prospek bisnis yang akan moncer di tahun mendatang. Menurutnya, bisnis di sektor teknologi dan informatika (IT) masih akan berkembang pesat.
“Di tahun 2000-an memang tahun yang lebih banyak ke arah teknologi dan informasi. Jadi memang dunia IT lebih berjalan. Dan juga 2019 ini kan tahun Babi, tahun shio yang terakhir itu adalah tahun perubahan,” jelasnya Senin (31/12/2018).
Sektor teknologi memang tengah berkembang pesat. Hal ini setidaknya terlihat dari gaya hidup masyarakat yang serba online, dalam berkomunikasi hingga berbelanja.
Teknologi ini pun berkembang didorong pemikiran generasi muda, sehingga menurutnya, generasi tua yang tak mampu mengimbangi perubahan zaman tersebut maka akan jatuh dalam berbisnis.
“Pada waktu 2019 ini banyak orang tua yang jatuh miskin, karena tidak ikuti perubahan, kan shio babi adalah tahun perubahan. Jadi yang anak-anak muda yang justru maju, akan berhasil,” kata dia.
Selain IT, bisnis hasil bumi juga dinilai akan cukup menguntungkan, khususnya pada pertanian dan pertambangan emas. Bahkan, kata dia, harga emas bisa mencapai Rp700 ribu per gram di tahun Babi Tanah, di mana saat ini masih dikisaran harga Rp600 ribu-an.
“Hasil bumi bagus, pertanian dan pertambangan, terutama emas juga naik tinggi nanti,” imbuhnya.
Di sektor pertanian, kondisi curah hujan yang lebih tinggi di tahun depan dinilai menambah kesuburan tahan. Di samping juga adanya fenomena gunung berapi yang meletus, memang sisi lainnya memberikan dampak baik untuk kesuburan tanah.
“Gunung-gunung yang aktif kan tanahnya subur,” imbuh dia.
sumber: okezone.com