Pelaihari,BARITO – Untuk menghadapi peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tahun 2020 ini yang jatuh pada tanggal 29 Juni 2020, Badan Koodinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat menargetkan 1 juta akseptor untuk selanjutnya bisa memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan 1 juta akseptor atau peserta KB, demikian dikatakan Plt kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pembedayaan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) Tala Rabu,(10/6) usai melaksanakan video confrence antara DP2KBP3A kabupaten/kota se Kalsel bersama BKKBN provinsi Kalsel diruang kerjanya.
“Semula peringatan Harganas tahun 2020 akan dilangsungkan di kota Padang yang dijadwalkan dihadiri Presiden RI, karena kondisi pandemi covid 19 maka kegiatan Harganas ditunda,namun demikian ada pola pelayanan KB lain yang bisa dilakukan dalam pandemi covid 19 ini,”tutup Zainal.
Sementara itu Kabid Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KBKS) Iin Herlina mengutarakan, selama masa pandemi covid 19 DP2KBP3A terbatas APD sehingga tidak melaksanakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang membutuhkan operasi medis, namun dialihkan kepenggunaan Pil dan kondom karena tidak masuk dalam MKJP, dan bukan berarti putus pelayanan KB,ujarnya.
Ia menambahkan, dialihkan kepenggunaan pil dalam masa pandemi covid 19 karena banyak akseptor dari zona merah, disamping itu DP2KBP3A juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Borneo Citra Medika (RSCBM) sebagai rumah swasta di kota Pelaihari untuk KB yang sifatnya operasi.
Dalam rangka Harganas yang jatuh pada tanggal 29 Juni 2020 secara serentak se Indonesia,maka mencari akseptor 1 juta. Tiap-tiap kabupaten ada target sendiri-sendiri.
Untuk Kabupaten Tanah Laut targetnya 88 Inplan, 4 Puskesmas pelayanan, 188 orang KB suntik pada 9 lokasi, dan pengalihan penggunaan pil dan kondom sebanyak 2.611orang, dengan target Insititusi Masyarakat Pedesaan (IMP) 131orang.
Penulis: Basuki