BNPB Pertimbangkan Bantuan Helikopter Pemadam Kebakaran Pemukiman

Plt Direktur Dukungan Infrastrukut Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Budhi Erwanto didampingi Plt Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel, Mujiat memberikan keterangan kepada wartawan usai Rapat Evaluasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2020, Kamis (12/11) di Banjarmasin.(foto slm/brt)

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mempertimbangkan bantuan helikopter untuk keperluan pemadaman di luar kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seperti pemukiman warga.

Plt Direktur Dukungan Infrastrukut Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Budhi Erwanto  di Banjarmasin menyebut, saat ini helikopter memang dirancang untuk water bombing yang menurutnya beda dengan penanganan pemadaman kebakaran untuk kawasan perumahan, sehingg perlu modifikasi penyemprotan air dari udara.

“Kita harus pertimbangkan dulu ketinggian dan banyaknya air yang dicurahkan, jika seperti yang ada dijatuhkan air ke bawah, kena orang bisa pingsan,” ujarnya.

Sejumlah helikopter yang ada di BNPB ujar Budhi, digunakan untuk kesiap-siagaan bencana, evakuasi, dan kegiatan SAR. Selain itu, dengan armada yang dimiliki juga dikerahkan dalam upaya mendukung penanganan Covid-19 di Tanah Air untuk menjangkau wilayah-wilayah kepulauan dan bahkan kawasan terpencil.

“Kalau masih untuk kedaruratan bisa (bantuan helikopter,red), di luar itu tidak boleh,” ujarnya.

Pernyataan itu menanggapi usulan Plt Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel, Mujiat yang meminta bantuan satu unit helicopter yang sekaligus bisa dimanfaatkan untuk memadamkan api di kawasan pemukiman yang jauh dari kawasan perkotaan atau tidak memiliki cukup unit pemadam kebakaran.

Mujiat menyebut, kebakaran yang terjadi di Kabupaten Kotabaru pada 30 Oktober lalu, menghanguskan sekitar 150 rumah warga, lantaran tidak cukup unit pemadam kebakaran yang mampu menjangkau lokasi dengan cepat.

“Kalau bisa helikopter yang bisa dipakai untuk water bombing itu dibantukan untuk memadamkan api di kawasan perumahan,” pinta Mujiat dalam Rapat Evaluasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2020, Kamis (12/11) di  Banjarmasin. Rapat evaluasi yang dibuka Staf Ahli Bidang Kedaulatan Maritim Kemenko Polhukam, Laksda TNI Yusuf itu menghadirkan pembicara dari Kementerian Lingkungan Hidup danKehutabnan, BMKG, Mabespolri, dan Menko Polhukam.

Mujiat juga melaporkan, total perkiraan luas areal hutan dan lahan yang terbakar di Provinsi Kalimantan Selatan tahun ini 1236,70  hektare dan yang bisa dipadamkan sekitar 888.65 hektare.

Terkait pemanfaatkan bantuan helikopter di Kalsel, BNPB menilai cukup optimal dan sesuai petunjuk yang ditetapkan.

“Untuk penanganan karhutla sudah cukup baik ,” ujar Budhi lagi.

Dikatakan, Provinsi Kalsel merupakan salah satu dari enam provinsi di Indonesia yang mendapat perhatian dalam penanggulangan karhutla dan daerah ini menjadi prioritas bantuan helikopter. Khusus Kalsel, totalarmada yang sempat dikirim mencapai 18 unit.

“Semua unit heli akan ditarik pada 30 Nopembrr nanti.  Kecuali ada kejadian darurat, bisa didatangkan kembali sesuai permintaan,” jelasnya.

Penulis: Salman

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Komisi III DPRD Kalsel Minta Dukungan Kementerian PUPR Realisasikan Pembangunan TPST Regional Banjarbakula