BNPT Ajak Kewaspadaan Warga Kalsel atas Paham Radikal, Komjen Boy Rafli Amar : Mereka ada di Sekitar Kita

(foto Iman Satria )

Banjarmasin, BARITO – Bermacam upaya  dilakukan para penyebar paham radikal dan terorisme untuk menggalang simpatisan di berbagai negara termasuk di Indonesia khususnya di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Ini membutuhkan kepedulian masyarakat untuk terus waspada agar  tidak  terpengaruh paham-paham radikal.”Kami melihat tantangannya ada, makanya kita perlu terus merawat kesiapsiagaan kita,” kata

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar saat menghadiri Pembacaan Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional di Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Provinsi Kalsel, Selasa (22/3/2022).

Berbagai kejadian di wilayah Kalsel termasuk tindakan hukum oleh aparat penegak hukum terhadap pelaku-pelaku yang terafiliasi dengan organisasi terorisme beberapa waktu belakangan menunjukkan bahwa sel-sel radikalisme juga tak dipungkiri ada di Kalsel.

Ada dua  aksi yang dilaksanakan Dentasemen Khusus 88 Anti Teror Polri di Kalsel terkait ancaman radikalisme dan terorisme beberapa waktu belakangan.

Pertama, diciduknya seorang pemuda di Jalan Simpang Anem, Kelurahan Kuin Selatan, Kecamatan Banjarmasin Barat, Kota Banjarmasin, Provinsi Kalsel, Rabu (22/12/2021) karena didua terafiliasi dengan organisasi terorisme.

Kedua, seorang pemuda  diciduk di Jalan Martapura Lama, Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan,  Minggu (27/2/2022) lalu, juga diduga karena trrafiliasi organisasi terorisme.

Jauh sebelumnya, aksi penyerangan di Mapolsek Daha Selatan, Kabupaten HSS, Provinsi Kalsel Bulan Juni Tahun 2020 lalu juga mengingatkan tentang bahaya paham radikal yang menyebar dan tidak mudah dideteksi.

“Dengan fenomena yang terjadi 1 juni 2020, dengan beberapa langkah hukum yang dijalankan, itu mengindikasikan bahwa mereka sudah ada di sekitar kita,” kata Komjen Boy.

Bersifat transnasional, sel-sel kelompok radikal kata Kepala BNPT terafilisasi dan dikendalikan organisasi radikal yang ada di luar negeri.

“Di tingkat domestik mereka menjalankan misi sebagaimana yg digariskan organisasi mereka di luar. Apakah itu Alqaeda, ISIS, itu menggunakan anak negeri mencari pendukung menjalankan misinya,” ujar Komjen Boy.

Karena itu harapnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan harus terus dijaga agar paham radikal dan terorisme tidak berkembang apalagi hingga menimbulkan korban.

Penulis/Editor : Mercurius 

Related posts

Bejat, Ayah di Banjarmasin Ini Tega Setubuhi Anak Kandung Dibawah Umur hingga Hamil

Sembunyikan 58,59 Gram Sabu di Mesin Bor Impact, 2 Warga Pelambuan Divonis 5 Tahun

Sering Transaksi, Warga Banjar Raya ini Ketangkap saat Edarkan Sabu di Rumahnya