Banjarmasin, BARITO – Direktur Pencegahan Badan Nasional Pencegahan Teroris (BNPT) Brigjen Pol Hamli ME menyatakan, ancaman terhadap pelaku teroris sekarang tidak pernah surut. Karena itu
dalam rangka meningkatkan kewaspadaan berbagai potensi ancaman terorisme yang dapat mengganggu keamanan dan perdamaian bangsa, maka semua lapisan masyarakat mesti waspada.
Hal itu dikatakannya kepada puluhan
Guru kelas TK Paud dan guru Pendidikan Agama SD Madrasah Ibtidaiyah sederajat dan SMP atau Madrasah Tsanawiyah sederajat di Gambut Kabupaten Banjar, Kamis (21/3/2019) pagi.
Bertempat di salah satu hotel, Hamli menambahkan, terorisme masih menjadi ancaman nyata bagi kedamaian di Indonesia. Khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan.
Seperti diketahui bersama masih sangat segar dalam ingatan, tahun 2018 di bulan puasa. Rangkaian aksi terorisme secara serentak terjadi di Polres Surabaya dan Polsek Sidoarjo Jawa Timur yang menyasar 3 rumah ibadah.
Bahkan yang baru saja terjadi beberapa hari yang lalu yaitu kasus bom guru kelas tk paud dan guru pendidikan agama di madrasah ibtidaiyah sederajat dan smp atau madrasah tsanawiyah sederajat.
Karenanya dalam rangka meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi ancaman terorisme yang dapat mengganggu keamanan dan perdamaian.
Masih menjadi ancaman nyata bagi kedamaian di indonesia, khususnya di provinsi kalimantan selatan yang kita cintai bersama seperti kita ketahui bersama masih sangat segar dalam ingatan kita beberapa saat yang lalu di tahun 2018 dan itu terjadi di bulan puasa rangkaian aksi terorisme secara serentak terjadi di Surabaya dan Sidoarjo Jawa Timur yang menyasar tiga rumah ibadah.
Bahkan yang baru saja terjadi beberapa hari lalu, yaitu kasus bom bunuh diri di Sibolga yang dilakukan oleh seorang. Karena itu penanganan kewaspadaan secara lunak kegiatan integrasi nilai-nilai agama dan budaya di sekolah dalam menumbuhkan Harmoni kebangsaan.
“Dalamn menghadapi radikalisme adalah salah satu bentuk Bagaimana terorisme ditanggulangi secara lunak, misalnya dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana disahkan
“Kenapa dibutuhkan aturan perundang-undangan baru dalam penanggulangan terorisme Ini, karena tak lepas dari kenyataan terorisme di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda surut,” tambah Hamli
Untuk itu dibutuhkan Sinergi yang kuat antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, termasuk didalamnya adalah para tenaga pendidik baik itu kepala sekolah dan lebih lagi para guru yang langsung berhadapan dengan peserta didik kelas. Tujuannya agar terorisme bisa diatasi hingga ke akar-akarnya payung hukum baru.
Menurutnya, dalam penanggulangan terorisme juga dibutuhkan mengingat dalam aksinya pelaku telah mengadopsi cara-cara yang dilakukan oleh jaringan Isis dan kelompok pelaku Terorisme internasional lainnya.
Seperti kasus peledakan bom di mapolrestabes Surabaya misalnya, batas-batas kemanusiaan sudah di sedemikian dilanggar. Ketika anak-anak yang tidak berdosa dilibatkan dalam aksi bom bunuh diri.
Untuk itu para guru diminta meningkatkan metode pengajaran materi pendidikan agama kepada para siswa, agar lebih memahami agamanya dengan baik dan menjadi inspirasi bagi siswa. Sebab semakin menumbuhkan kebersamaan toleransi dan menghargai perbedaan organisasi penguatan kapasitas mengajar para guru kelas TK Paud.
Pada gilirannha menyamakan persepsi tentang radikal terorisme peta kerawanan dan cara menghadapinya dengan benar. Dengan bekerjasama dengan sejumlah pihak untuk dijadikan pemateri dalam kegiatan ini diantaranya dari Kementerian Agama dan asosiasi guru Pendidikan Agama Islam Indonesia diharapkan menyamakan persepsi.
Dia percaya pendekatan lunak adalah pilihan tepat untuk melakukan pencegahan terorisme terorisme bisa terjadi dimanapun dan kapanpun secara tak terduga para pelaku juga merupakan bagian dari masyarakat yang setiap saat ada dan bisa jadi mendiami lingkungan sekitar.
Arsuma