Banjarmasin, BARITO – Pengamat Pendidikan Dr H Jarkawi mengatakan, daerah yang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ke Level III, dapat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Meski demikian, perlu juga di lihat seleksi wilayahnya, apakah masuk zona merah atau zona hijau. “Jadi secara global level III bisa digelar PTM, tapi perlu juga dilihat wilayahnya apa masuk zona merah atau zona hijau,” tutur mantan Dekan FKIP Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsya Al Banjari (MAB) ini.
Menurutnya, saat PTM perlu komitmen dalam pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes), termasuk vaksinasi bagi mereka yang memenuhi syarat untuk divaksinasi.
Nah, sambungnya, tinggal proses pembelajaran saja lagi, bagaimana persentasi daring dan PTM dalam penyajian materi. “Jadi penanaman karakter dalam penyajian pembelajaran, mulai guru tepat waktu, lalu siswa juga diabsensi, serta lebih santai jangan tegang, sehingga aspek penanaman karakter muncul,” paparnya.
Terpenting juga, ucap Dr H Jarkawi, sering-sering memanggil nama-nama siswa di dalam kelas, sehingga muncul interaksi. Seperti menanyakan bagaimana kesehatan dan lainnya. “Nah saat PTM, guru harus melihat mana yang lebih urgen (penting) dalam pemberian materi sesuai kurikulum. Jadi guru harus fokus dalam penanaman konsep dasar,” sebutnya.
Khusus guru agama, sambungnya, lebih ditekankan kepada siswa untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan peran bimbingan konseling sangat dibutuhkan. “Masalah sikap dalam kondisi pandemi Covid-19 ini adalah perubahan pola piker. Jadi guru bimbingan konseling dan guru agama dioptimalkan pekerjaannya untuk menanamkan sikap kebersihan dan kesehatan. Pendekatan agama jalan dan prokes tetap ketat,” imbuh mantan Wakil Rektor I Uniska MAB ini.
afdi