Bongkar Persil, Ibnu Kasih Waktu Empat Hari

by admin
0 comments 2 minutes read

BONGKAR-Sejumlah personel Pol PP Kota Banjarmasin membantu membongkar rumah warga yang terdampak pembangunan Jembatan Sungai Alalak, Kamis (23/1). Nampak Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina memantau sekaligus berdialog dengan warga yang bangunannya terdampak proyek ini. (hamdani/humpro/brt)

Banjarmasin, BARITO – Meskipun ganti rugi sudah diterima dan diminta segera meruntuhkan bangunan sendiri hingga batas waktu yang sudah disepakati. 34 persil yang terkena dampak proyeksi pembangunan Jembatan Alalak ternyata masih ada pemilik yang belum membongkar bangunannya.

Alhasil ratusan anggota Satpol PP Kota Banjarmasin terpaksa menggeruduk bangunan secara paksa. Bahkan Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina dan jajaran turun langsung meninjau lapangan.

Sedikitnya ada empat bangunan yang belum dibongkar, salah satunya bangunan kios samping Jalan Tembus Perumnas, kemudian bangunan apotek sampingnya lagi, dan dua buah rumah dekat arah sungai.

Dibalik belum dibongkarnya persil itu, diprotes Abdul Hakim salah satu pemilik persil yang mengatakan bahwa pemerintah seolah-olah mempermainkannya. Ia  menilai Pemko tidak sesuai dengan  kesepakatan awal, pasalnya bangunannya hanya dibayar setengahnya saja, kenyataannya justru dihancurkan seluruhnya. “Kesepakatan awal rumah ini dibongkar hanya tiga meter saja. Artinya sisanya masih bisa digunakan. Tapi saat ini kami diminta bongkar semua,” katanya.

Abdul Hakim melanjutkan, menerima itu ia terpaksa membongkar rumahnya meski keberatan.

Menanggapi anggapan warga yang merasa dirugikan itu Walikota Banjarmasin ,Ibnu Sina langsung menepis, bahwa bangunan dan lahan dibayar keseluruhan sesuai dengan kesepakatan.

“Pada initinya begini, Pemerintah telah membeli tanah ukurantiga meter saja, kemudian soal bangunannya itu dibeli seluruhnya.  Hal ini harusnya dipahami warga yang bersangkutan,”katanya.

Tanya mengapa bangunan harus dibongkar sendiri, Ibnu, mengatakan Pemko tidak ingin disalahkan, misalnya kalau masih ada barang berharga atau persoalan lainnya yang tidak diinginkan.

” Lahan inikan sudah dibeli, ya seharusnya sudah dibongkar. Namun baiknya itu dibongkar sendiri agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan,” bebernya.

Ibnu melanjutakan lagi, sebenarnya hari itu hari terakhir, namun karena ada permintaan yang bersangkutan, Ibnu memberi waktu lagi hingga Senin depan. “Senin ini dalam catatan sudah bersih,” tutupnya. dan

Baca Artikel Lainnya

Leave a Comment