Banjarmasin, BARITO – Pemilik persil yang terdampak pembangunan RS Sultan Suriansyah, sudah mulai meruntuhkan bangunannya sendiri. Material bangunan hasil peruntuhan itu kemudian dijual langsung oleh pemilik dengan harga variasi.
Salah pemilik persil H Alwi, mengaku meraup rupiah dari hasil penjualan material bangunannya itu senilai Rp 27 juta yang dibeli oleh pemborong asal Banjarmasin.
“Mulai Sabtu tiga hari lalu, saya memulai pembongkaran. Materialnya saya jual kepada pemborong kayu bekas senilai Rp 27 juta,” cetusnya.
Ia melanjutkan, soal itu ia berharap harga yang diterima rekannya dari nilai material juga cukup memuaskan. Sehingga bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Mudahan rekan kami bisa mendapatkan harga yang bagus,” katanya.
Alwi juga mengatakan, meski bangunannya telah diratakannya sendiri dengan tanah. Alwi kembali mengingatkan kepada pemerintah kota Banjarmasin soal perjanjian dua pekan lalu, yakni memberikan ruang usaha bagi tergusur.
“Kami harap Pemko Banjarmasin tidak melupakan janjinya saat berbicara dengan kami waktu lalu,” katanya di depan rumahnya Jalan RK Ilir.
Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, mengaku syukur pemilik persil sudah mulai membongkar sendiri lebih cepat. Sehingga upaya percepatan operasional RS segera terwujudkan. Dengan itu juga anggaran pembangunan RS bisa dengan cepat terserap.
“Alhamdulillah dan terimakasih warga pemilik persil sudah membongkar sendiri bangunannya,” katanya.
Pantauan Barito Post di lapangan, sisa 8 persil yang terdampak itu sebagian besarnya sudah meruntuhkan sendiri, hanya tinggal dua tiga persil yang tersisa. Sementara itu, Pemko Banjarmasin memberikan waktu hingga usai pemilu bulan depan atau sekitar satu bulan lagi, bangunan tersebut sudah tiada karena berhubung target operasional RS. hamdani