Brigadir Deddy Purnomo, Anggota Binmas Polres Tala Buka Layanan Menghapus Tato Gratis

Pelaihari, BARITO – Anggota Binmas Polres Tala Brigadir Deddy Purnomo disela waktu senggangnya sebagai anggota Polisi menyempatkan waktu untuk membantu masyarakat di Tanah Laut, yang ingin menghilangkan gambar tato ditubuh.

Langkah polisi murah senyum ini patut didukung dan diapresiasi, berawal dari keprihatinannya dengan masih adanya masyarakat khususnya pemuda di Tanah Laut yang men tato tubuhnya. Lantas membuata dirinya terpanggil untuk ikut membantu membersihkan lukisan tato di tubuh.

“Dalam beberapa kali obrolan bersama warga, kami melihat beberapa pemuda yang ada di Tanah Laut dengan kesadarannya sendiri ingin menghapus tato yang ada di tubuhnya. Tapi mereka terkendala biaya untuk menghapus lukisan tato, karena biayanya mahal. Sebab harus dilaukan operasi ringan, untuk mengeluarkan cat yang melekat di dipori-pori tubuh,” ujarnya mengawali perbincangan dengan wartawan Barito Post, Basuki Rahmat, Senin (14/1).

Gayung bersambut, kata Deddy, lewat ungkapan Prasetya mewakili sejumlah temannya yang juga punya tato. Apa yang di rasakan Prasetya dan kawan-kawan seiring pula dengan program dari salah seorang anggota Binmas Polres Tala, yakni Brigadir Deddy Purnomo.

Apa yang di perbuat Brigadir Deddy Purnomo kepada Prasetya ini cukup membuat deg-degan jantung bagi yang baru pertama melihatnya. Manakala suara mesin laser–untuk membersihkan gambar tatom yang ditujukan ke bagian kulit atau bagian tubuh yang ada tato. Suaranya persis dengan suara arus pendek listrik berikut dengan cahaya biru dan merah layaknya konsleting sebuah arus listrik.

Dengan penuh kesabaran dan sentuhan tangan Brigadir Deddy Purnomo, alat kesehatan yang sudah sesuai dengan standar Kementerian Kesehatan RI, alat laser portable yang dimiliki Deddy mampu menghilangkan tato di kulit tubuh.

Dengan meyisihkan kegiatan sosial dari usaha klinik kecantikan yang ia miliki bersama istrinya Rifatul Minnah, Brigadir Deddy Purnomo bersama satuannya di jajaran Binmas Polres Tala membuka layanan secara gratis pembersihan tato kepada masyarakat.

Namun tentunya proses menghilangkan tato ada surat keterangan kesehatan dari rumah sakit berupa yang harus dimiliki peserta seperti surat keterangan dari lab kesehatan berupa bebas HIV, bebas diabetes, dan bebas hepatitis A dan B agar bisa di kerjakan laser, karena jika terindikasi penyakit tersebut jelas akan beresiko.

Peserta pembersihan tato yang rata-rata anak muda itu pun menyambut baik, karena jika ingin membuang tato sudah pasti terbentur biaya. Menurut Brigadir Deddy sebelumnya memang sudah pernah mengadakan di kota Malang Jawa Timur, dan untuk di Tanah Laut baru kali pertama dilakukan dengan menggandeng Sat Binmas Polres Tala.

“Sering bertemu dengan masyarakat khususnya yang punya tato, rata-rata saat di tanya mereka hampir 90 persen menyesal dan ingin berhijrah. Kendala memang pada biaya dan tidak tahu caranya menghapus tato. Dengan alat ini tergerak hati untuk membantu dan semua gratis,”katanya.

Ia menjelaskan, dalam proses penghapusan tato tergantung dari ketebalan tinta, jika tinta tipis maka 1 sampai 2 kali bisa tuntas, namun sebaliknya kemungkinan sampai 4 kali. Langkah Binmas Polres Tala ini sejalan dengan instruksi Kapolri Jendral Pol Tito Karnavian “Bermanfaat Bagi Masyarakat”.

 

Prasetya warga perantauan dari Jawa Barat yang kini bekerja di Pelaihari dan memiliki tato di bagian punggung dan kedua tangannya merasa menyesal memiliki tato. “Tubuh ini bagaikan kelinci percoban saja, memangnya badan ini buku gambar,” ungkapnya saat berada di sebuah klinik kecantikan Ganesha di Pelaihari.

Menurutnya, sudah jelas jika punya tato di masyarakat selalu di pandang sebelah mata, di cap jelek itu pasti, tapi semua di tunjukan dengan sikap yang baik.

Lantas kenapa dulu punya tato, Prasetya menjelaskan, saat itu sekitar 7 tahun yang lalu dalam kondisi mabuk minuman, sehingga hanya bisa tertidur pulas, dan memang tidak merasakan apa-apa. Pada saat itu teman yang membawa ke sebuah tempat untuk di pasang tato. Awalnya memang percaya diri punya tato, namun lama kelamaan merasakan hal yang kurang nyaman, dan kini tato ingin sekali di hapus.

Keinginan Prasetya menghilangkan tato di badan merupakan keinginan hatinya, dan tidak mau terus menerus sampai pada usia tua. Pengalaman Prasetya pun di tularkan kepada teman-teman dekatnya yang ia kenal, dalam artian tidak perlu ada tato-tato di tubuh segala dan yang sudah terlanjur lebih baik di hapus, karena Prasetya beranggapan pastilah mereka yang punya tato akan menyesal.

baz

Related posts

Anggota DPRD Balangan Muhammad Syaibani Memaknai Festival Habsyi Sebagai Cinta Kepada Rasulullah

DPRD Balangan Usulkan Pemotongan TPP ASN Jika Kinerja Tidak Maksimal

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU