Banjarbaru, BARITO – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan pemerintah kabupaten terus menggerakkan sektor perekonomian di desa melalui badan usaha milik desa (BUMDesa) .
Salah satu kabupaten yang dianggap berhasil mengelola BUMDesa adalah Kabupaten Tapin. Dari total 126 desa di Kabupaten Tapin, sebanyak 12 desa dinilai telah sukses mengelola BUMDesa mereka.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Tapin, Rahmadi mengungkapkan, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi BUMDesa pada 126 desa di 12 kecamatan, pihaknya kemudian menginisiasi 12 BUMDesa yang dinilai terbaik.
“Penilaian itu dilihat dari segi administrasi nya, kepengurusan, keaktifan dan menghasilkan pendapatan asli desanya. Disamping itu mereka juga mengadakan kegiatan sosial dari hasil keuntungan usaha, ” ujarnya pada Launching (Peluncuran) BUMDesa Percontohan Kabupaten Tapin tahun 2020 di Lapangan Dwi Dharma, Rantau, ibukota Kabupaten Tapin, Senin (03/02/2020) pagi.
Peluncuran BUMDesa percontohan itu disaksikan Bupati Tapin M Arifin Arpan, pihak DPMD Provinsi Kalsel, camat, kepala desa dan perbankan.
Rahmadi menuturkan, 12 BUMDesa akan dibina lagi dan diharapkan dapat memotivasi desa lainnya.
Pengurus BUMDesa percontohan juga menjalin kerjasama dengan pihak perbankan dalam hal ini BRI Cabang Rantau untuk pengembangan usahanya.
Ada tiga kerjasama atau fasilitas yang diberikan oleh BRI kepada 12 BUMDesa tersebut. Kerjasama itu meliputi branding atau bantuan fasilitas konter, pelatihan pengurus pada akhir bulan Februari ini dan bantuan peralatan usaha.
“Sehingga dengan fasilitas tersebut BUMDesa dapat menambah jenis usaha yang sudah ada agar lebih maju.
Selama ini BUMDesa ada yang bergerak di bidang penyewaan angkutan, bahan bangunan maupun UMKM,” bebernya.
Rahmadi mengatakan, ke depan, pemerintah daerah akan lebih banyak menggandeng mitra untuk membina BUMDesa. Misalnya kerjasama dengan Bank Kalsel maupun perusahaan yang desanya merupakan wilayah binaannya.
Selengkapnya 12 BUMDesa yang menjadi percontohan itu adalah BUMDesa Anggrek, Desa Baringin B Kecamatan Candi Laras Selatan, BUMDesa Sumber Usaha Desa Kepayang Kecamatan Tapin Tengah, Harapan Bersama Desa Kambang Habang Baru Kecamatan Salam Babaris, Margasari Hilir Desa Margasari Kecamatan Candi Laras Utara, Makmur Jaya Desa Pulau Pinang Utara Kecamatan Binuang, Sekar Kuning Desa Kambang Kuning Kecamatan Hatungun, Harapan Bersama Desa Harapan Masa Kecamatan Tapin Selatan, Gawi Sebumi Desa Antasari Hilir Kecamatan Tapin Utara.
Selanjutnya BUMDesa Pancar Harapan Desa Bakarangan Kecamatan Bakarangan, Rawali Desa Purut Kecamatan Bungur, Sumber Rezeki Desa Puncak Harapan Kecamatan Lokpaikat dan Karya Sirang Pitu Desa Miawa Kecamatan Piani.
Sementara itu Kepala DPMD Provinsi Kalsel,Zulkifli berharap, dana desa dapat dimanfaatkan lebih efektif lagi di tahun 2020 ini.
Dalam hal ini, jika infrastruktur desa dianggap sudah memadai, maka dana desa diharapkan dapat dialokasikan pada pemberdayaan ekonomi melalui BUMDesa.
“Seperti penuturan Bapak Presiden RI Joko Widodo pada bulan Januari lalu, BUMDesa memang ada, tetapi fungsinya hampir tidak dirasakan masyarakat. Jadi kita berharap dana desa dimanfaatkan untuk menggerakkan sektor ekonomi melalui BUMDesa,” ujarnya usai apel gabungan di Lapangan Upacara Setdaprov Kalsel, Senin (03/02/2020).
Bidang atau sektor usaha BUMDesa menurutnya dapat disesuaikan dengan potensi desa. Misalnya pariwisata, produksi kerajinan lokal dan sebagainya.
Berdasarkan data DPMD Kalsel, dari jumlah total 1.864 desa ,sudah terbentuk 1.240 BUMDes se-Kalsel.
Data Perkembangan BUMDesa Provinsi Kalsel hingga 30 Oktober 2019, BumDes tersebar di 11 kabupaten yakni Tanah Laut 79, Kotabaru 151, Banjar 153,Batola 116,Tapin 125, HSS 83, HST 110, HSU 92, Tabalong 104, Tanah Bumbu 141, Balangan 86.
Penulis: Cynthia