Banjarmasin BARITO – Polemik ‘kiai amplop’ saat Ketua Umum Parta Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa berbicara adanya keharusan menyediakan amplop usai bertemu dengan para kiai atau ulama saat dirinya melakukan kunjungan ke sejumlah tempat beberapa waktu lalu berujung aksi demonstrasi termasuk di Kalimantan Selatan (Kalsel) Senin (5/9) Sejumlah massa yang menamakan dirinya Gerakan Bela Kehormatan Kiai Kalsel (Gebrak Kalsel) melaksanakan aksi unjuk rasa di Siring 0 Kilometer dan mendatangi Kantor DPW PPP Kalsel
Mereka berorasi menuntut Suharso Monoarfa mundur dari jabatan Ketua DPP PPP.
Aksi ini dilakukan menyusul ucapan kontroversial ‘kiai amplop’ pada kegiatan pembekalan anti korupsi di Gedung KPK. Pernyataan Suharso dianggap telah melukai hati umat.
“Kami umat muslim di Kalsel merasa tersinggung. Selain kami meminta dia untuk mundur, kami juga menuntut Suharso agar meminta maaf,” kata Koordinator Gebrak, Aliansyah.
Baca Juga:
– Kenaikan Harga BBM Ibarat Buah Simalakama, Rakyat Rasakan Dampaknya, Sementara Subsidi tak Tepat Sasaran
– Rayakan Hari Pelanggan Nasional, BPJS Ketenagakerjaan Dorong Pekerja Indonesia Tumbuh Dan Kuat
Menurut Aliansyah pernyataan Suharso Monoarfa itu menyangkut hal yang sifatnya sangat vital, menyangkut perasaan umat islam.
Aliansyah yang juga aktivis antikorupsi ini menganggap, Suharso tidak memahami karakter umat islam di Indonesia.
“Jika dia tidak meminta maaf, maka kami pastikan 2024 akan jadi kuburan untuk PPP,” pungkas Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kelompok Pemerhati Kinerja Aparatur Pemerintah dan Parlemen (KPK-APP) Kalsel ini .
Sebelumnya para aktivis juga sempat menyuarakan aspirasi rakyat yang mengeluhkan kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM baik itu subsidi hingga non subsidi tersebut sudah berlaku sejak diumumkannya pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Penulis Editor : Mercurius