Oleh : dr. Ruth Angelina Siregar
BARITOPOST.CO.ID – Cacar air merupakan penyakit infeksi akut menular yang disebabkan oleh virus varicellazoster. Virus ini menyerang segala usia, terutama anak-anak dibawah 12 tahun dan mereka yang system kekebalan tubuhnya rendah seperti ibu hamil. Bila seseorang telah pernah mendapat penyakit ini, hampir semua orang membentuk sistem kekebalan tubuh seumur hidup sehingga tidak akan terkena cacar air lagi. Tapi bila virus tersebut menyerang atau menetap didalam tubuh dan timbul lagi setelah bertahun-tahun kemudian, dia akan menjadi penyakit herpes zoster (Bahasa banjarnya: kayap).
Saat terinfeksi cacar air, gejala awal yang muncul mirip dengan penyakit flu ringan, seperti demam, sakit kepala, mual, kehilangan nafsu makan, dan lebih rewel. Beberapa hari setelah timbul gejala awal, akan muncul ruam cacar di tubuh anak. Awalnya bisa berupa bintik kecil merah, yang kemudian membesar dan berisi cairan (melepuh) berawal didaerah dada dan menjalar keseluruh tubuh termasuk mulut, tenggorokan, kulit kepala, dan area sekitar alat kelamin. Umumnya, cairan dalam bintik-bintik merah ini akan mulai bergelembung setelah 1-2 hari. Pada hari ke 4 akan mulai mengering dan membentuk kudis/kerak kehitaman. Kerak tersebut akan rontok dengan sendirinya setelah 1-4 minggu tergantung daya tahan tubuh anak.
Penyakit ini sangat menular, proses penularan melalui percikan ludah atau udara. Ini juga dapat menular dari kontak langsung ataupun tidak langsug dengan nanah atau cairan gelembung dari orang yang terinfeksi. Pada ibu hamil yang terinfeksi penyakit ini pada saat awal kehamilan dapat menyebabkan cacat bawaan pada janin.
Pada anak yang tidak ada penyakit atau kondisi lain, cacar air dapat sembuh dengan sendirinya.
Namun untuk meredakan demam dan ketidaknyamanan yang dialami anak, terkadang dokter melakukan pemberian obat, misalnya paracetamol, bedak/lotion gatal atau obat gatal/antihistamin, seperti chlorphenaramine.
Selain pemberian obat untuk meringankan gejala, ada beberapa hal yang sebaiknya orang tua lakukan dirumah ketika anak terkena cacar air. Beberapa di antaranya adalah:
1. Jaga asupan cairan tubuh
Agar tidak dehidrasi, berikan anak cairan yang cukup. Orang tua bisa mencukupi asupan cairannya melalui pemberian air susu ibu (ASI), susu formula, atau air putih. Apabila anak sudah mengonsumsi makanan padat, orang tua bisa memberikannya kuah sup, kuah sayur hangat. Terlebih bila anak demam, sebaiknya orang tua rutin memberikan cairan tiap jam, jangan ketika anak meminta saja.
2. Berikan bedak atau losion
Untuk mengurangi rasa gatal, Bunda bisa mengoleskan bedak gatal/ losion calamine ke tubuh anak. Penggunaan bedak atau losion ini akan memberikan sensasi dingin pada kulit,
3. Menjaga tangan anak
Bintik cacar air bisa menyebabkan rasa gatal yang luar biasa, sehingga anak akan menggaruknya. Untuk menghindari risiko infeksi dan bekas luka pada area yang digaruk, sebaiknya kuku anak digunting, atau kenakan sarung tangan pada kedua tangannya. Dan sebaiknya orang tua rutin membersihkan atau mencuci tangan anak pakai sabun di air mengalir yang berfungsi mengurangi penularan dan penjalaran penyakit.
4. pakaikan pakaian yang nyaman
Untuk membuatnya nyaman dan terhindar dari iritasi kulit, pakaikanlah anak pakaian yang longgar, lembut, dan berbahan katun atau mudah menyerap keringat.
5. Memandikan dengan air hangat
Ketika mengalami cacar air, orang tua sebaiknya tetap memandikan anak dengan air hangat, lalu bersihkan tubuhnya dengan sabun berbahan lembut dan bilas hingga bersih. Hal ini dapat mencegah penularan, mempercepat pemulihan, dan menjaga kebersihan anak sehingga resiko terjadi infeksi.
6. Isolasi anak
Ketika seseorang atau anak sedang sakit cacar air sebaiknya yang sakit harus tinggal dirumah.
Tidak disarankan untuk beraktivitas keluar untuk mencegah penularan penyakit. Pakaian, seprai dan benda yang bersentuhan dengan anak sebaiknya dibersihkan terpisah. Jangan berbagi barang pribadi, seperti sendok, gelas, handuk, pakaian, atau sisir, dan tidur sekamar dengan anak yang sedang kena cacar.
*)penulis adalah seorang dokter di Kalimantan Selatan