Calistung Bukan Syarat Masuk SD

Banjarmasin, BARITO
Informasi soal syarat masuk sekolah SD wajib bisa materi membaca, menulis dan meghitung (Calistung), mendapat perhatian dan kecemasan masyarakat. Pasalnya tidak semua calon siswa bisa calistung, karena berbagai faktor.

Menanggapi itu, Kepala Bidang Bina SD Disdik Kota Banjarmasin, Nuryadi, menyatakan bahwa berita itu benar jutru sebaliknya dimana sesuai peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomer 14 tahun 2018 tentang penerimaan siswa baru tingkat SD tidak ada memuat poin untuk pelaksanaan tes calistung.

“Berita calistung itu tidak benar, sesuai permendikbud calon siswa baru harus mencapai usia 6 tahun saat 1 Juli nanti. Kemudian bagi yang berusia 7 tahun maka akan wajib diterima tanpa melihat kondisi, serta kapasitas maksimal satu sekolah hanya memuat 32 siswa baru,” ucapnya belum lama tadi di Banjarmasin.

Ia melanjutkan isu masuk SD menggunakan tes Calistung sebenarnya tidak hanya di Kota Banjarmasin, isu tersebut sudah menyebar luas dan tidak diketahui darimana asal usul yang menyebarkannya.

Nuryadi juga sudah memberikan instruksi serta himbauan kepada seluruh kepala sekolah dan panitia penerimaan murid baru tingkat SD se Kota Banjarmasin agar tidak memuat dalam bentuk apapun tes masuk yang berkaitan dengan Calistung.

“Kita sudah instruksikan kepada seluruh kepsek, kepada seluruh panitia, agar tidak memberikan tes masuk yang berkaitan dengan calistung, karena ini tidak ada diatur dalam peraturan manapun, baik dari permendikbud maupun undang undang serta perda kota Banjarmasin,” katanya.

Soal calistung itu juga mendapat komentar dari salah satu warga dari kelurahan Pemurus Dalam, Banjarmasin Timur, Heny. Ia mengatakan tidak semua anak yang pada saat ingin masuk sekolah dasar sudah bisa menghitung utamanya, hanya beberapa anak yang kecerdasannya khusus yang bisa berhitung sebelum masuk SD, karena sebelumnya di TK itu anak anak hanya diajarkan membaca dan menulis, itupun secara dasarnya saja.

“Apalagi sebagaimana kita ketahui sekolah dasar merupakan sekolah awal, awal kita belajar membaca, awal kita belajar menulis dan awal kita belajar menghitung, kalau di TK sebelumnya kan anak anak ini ya banyak bermainnya lah daripada belajar, paling juga kebanyakan anak hanya bisa membaca, dan menulis sebisanya,” tuturnya.

hamdani

Related posts

XL Axiata Luncurkan XL SATU Lite, Solusi Internet Praktis untuk Keluarga Indonesia

Dua Jemaah Gowes asal Medan Sampai di Banjarmasin, Siap Hadiri Haul ke-20 Guru Sekumpul

ICMI Kalsel Wacanakan Audiensi Bersama Gubernur Muhidin, Siap Bangun Banua