Banjarmasin, BARITO – Hari Batik yang diperingati setiap 2 Oktober disambut warga Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, dengan berpenampilan memakai pakaian dari kain sasirangan.
Warga Banjarmasin menyebut sasirangan adalah batiknya orang Kalimantan Selatan. Tak heran, meski sasirangan bukan jenis batik, namun itu dianggap sebagai menghargai warisan budaya, sama halnya dengan kain batik.
Menurut Sekretaris Kota Banjarmasin, Ikhsan Budiman, Hari Batik disini dapat diartikan melestarikan khas budaya daerah, bila di Banjarmasin adalah memakai kain sasirangan.
“Kaitannya dengan Hari Batik, para pegawai kita intruksikan agar memeriahkan hari itu dengan memakai kain sasirangan. Itu dilakukan menghidupkan kain yang merupakan khas warisan daerah,” katanya saat dihubungi via Whas App, Jumat (30/9).
BACA JUGA: Karnaval dan Parade Sasirangan, Ibnu Ajak Masyarakat Cintai Sasirangan
Ikhsan melanjutkan, penggunaan kain sasirangan juga menjadi kewajiban setiap instansi dan sekolah. Misalnya pegawai Pemerintah Kota Banjarmasin wajib memakai kain sasirangan setiap hari Kamis.
Ikhsan sedikit bercerita sejarah sasirangan. Katanya, kain sasirangan merupakan peninggalan budaya Suku Banjar yang dulunya hanya digunakan oleh Kesultanan Banjar, sebagai alat mediasi ‘tetamba’ menyembuhkan orang yang sakit.
Seiring bergantinya generasi dan majunya perkembangan teknologi. Kain sasirangan berganti fungsi menjadi kebutuhan pashion. Sekarang juga banyak motif sasirangan yang dijual sebagai menyesuaikam selera pembeli.
“Kain sasirangan dulu untuk mediasi penyembuhan orang sakit. Sekarang beda, para pegawai saja wajib memakai kain ini,” bebernya.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan, cara Pemko Banjarmasin menyambut Hari Batik nasional yakni dengan memakai kain sasirangan.
BACA JUGA: Realisasi Pemko Banjarmasin Lampaui 3 Persen, Tahun Ini Siapkan Target Baru
Jadi, Hari Batik tidak harus mengenakan kain batik, namun bagaimana kita memerlakukan warisan budaya daerah seperti sasirangan.
Sasirangan adalah salah satu warisan nusantara yang harus dilestarikan. Warga Banjarmasin harus bangga dengan sasirangan yang merupakan khas daerah.
“Sasirangan harus dipertahankan karna warisan Budaya Banjar dengan melakukan promosi Kain Sasirangan terus menerus dan diperkenalkan melalui inovasi-inovasi kekinian agar Kain Sasirangan itu populer di kancah Dunia sebagai identitas masyarakat Kota Banjarmasin,” katanya.
Penulis : Hamdani