Batulicin, BARTO – Banyak aspirasi dan keluhan masyarakat Tanah Bumbu, saat pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 3 melaksanakan sosialisasi dan kampanye dialogis. Diantaranya persoalan sengketa lahan maayarakat yang berlarut-larut penyelesaiannya hingga belasan tahun. Kondisi ini membuat pemilik lahan resah, sehingga sangat berharap pemerintah daerah segera turun tangan.
Satu konflik agraria yang tak kunjung beres ada di desa Banjarsari, kecamatan Angsana. Persoalan ini terungkap dalam dialog masyarakat setempat dengan cawabup M. Rusli saat melaksanakan sosialisasi dan kampanye, Minggu (4/10). Permasalahan lahan ini sudah mendera warga transmigrasi sejak belasan tahun lalu, tapi namun berlarut-larut hingga sekarang.
“Ya kami kehilangan lahan usaha jatah sebagai warga transmigrasi. Sengketa ini dengan pihak lain, dan ditanami pohon kelapa sawit. Kami berharap hak kami dikembalikan,” keluh Tedi, warga desa Banjarsari.
Menurut Tedi, sudah tak terhitung upaya mediasi dari pihak pemerintah, namun belum menemukan titik terang. Sekarang kami menuntut dikembalikan saja sertifikat lahan yang diserahkan kepada pihak mediator.
“Kami ingin kelola sendiri, agar dapat penghasilan dari lahan tersebut,” tegasnya.
Menyikapi persoalan klasik ini, cawabup urut 3, M. Rusli janjikan bantu penyelesaian. Pasangan cabup Zairullah Azhar ini, berkomitmen carut marut permasalahan lahan masyarakat akan menjadi satu program prioritas pihaknya kala berkuasa nanti.
“Saya optimis jika Zairullah menjabat bupati Tanah Bumbu nanti, sengketa lahan menjadi atensi utama. Karena keresahan warga Banjarsari harus diakhiri, dalam rangka mengangkat taraf hidup masyarakat,” ujarnya didepan peserta kampanye.
Saat ini, semua keluhan dan aspirasi masyarakat menjadi tabulasi data yang akan direalisasikan setelah memenangkan pilkada 9 Desember 2020 mendatang.
Penulis: */Mercurius