Cemas Pasrah, Duta Mall Terpaksa Ikuti Aturan Pemerintah

Banjarmasin, BARITO – Kebijakan pemerintah Kota Banjarmasin tentang penutupan fasilitas umum, pariwisata, pusat perbelanjaan dan restoran. Mengundang keluhan berbagai pihak pedagang dan pengusaha tak terkecuali manajemen Duta Mall.

General Manager Duta Mall Banjarmasin, Chairuddin Langkat merasa cemas bercampur pasrah. Pasalnya kebijakan penutupan saat moment lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah tanggal 13-16 Mei itu telah banyak merugikan pihaknya.

Ia menyayangkan kebijakan tersebut. Hal ini tentu menurutnya bakal berdampak terhadap bisnis yang dia kelola.

Meskipun demikian, ia terpaksa mengikuti aturan tersebut.

“Ini sangat berpengaruh terhadap relevansi bisnis kami,” ungkapnya, Senin (10/5).

Chairuddin mengaku, Duta Mall selama ini sudah selalu tertib menjalankan protokol kesehatan dan selalu menaati peraturan dari pemerintah setempat.

“Penerapan protokol kesehatan di DM sejauh ini dijalankan secara ketat. Jangan Mall yang ditutup, tutup perbatasan kota saja,” katanya.

Dia menilai bahwa saat ini Kota Banjarmasin tidak dalam kondisi zona merah atau bahaya Covid-19. Sehingga tak perlu sampai harus melakukan penutupan tempat-tempat usaha.

“Kami tidak menentang. Tapi di satu sisi, kami juga tidak ingin hanya mengiyakan saja,” tutur Chairuddin.

Di satu sisi, penutupan selama empat hari tersebut dipastikan juga berdampak terhadap ribuan karyawan tenaga kontrak atau yang upahnya dihitung per hari.

“Ini kasian juga mereka. Kalau tutup, otomatis selama 4 hari mereka gak kerja,” tutupnya.

Chairuddin berharap, pemkot masih dapat kembali mempertimbangkan kebijakan tersebut. Agar pengusaha yang sudah terdampak pandemi tidak semakin sulit.

Penulis: Hamdani

Related posts

12 Advokat Baru DePA-RI Diangkat, TM Lutfi Yazid : Kedepankan Layanan Bantuan Hukum untuk Masyarakat secara Sosial

15.074 Kotak Suara Pilkada Kalsel 2024 Mulai Didistribusikan ke Gudang Logistik

Sidang Praperadilan Politikus Demokrat Ditunda, Kuasa Hukum Kecewa Termohon tak Datang