Cuaca Ekstrem, Pasokan Ikan Laut Berkurang

Sejumlah kapal nelayan yang sandar di Pelabuhan Perikanan Banjar Raya Banjarmasin.(foto : sophan-brt)

Banjarmasin, BARITO – Dampak dari perubahan cuaca yang ekstrem dalam beberapa hari ini turut berimbas pada pasokan ikan laut yang masuk ke Pelabuhan Perikanan Banjar Raya Banjarmasin.

Di hari normal pasokan ikan laut melimpah, karena kapal yang masuk ke pelabuhan perikanan milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan itu bisa 8 hingga 10 kapal, bahkan maksimalnya 15 kapal per hari.

Dimana satu kapal yang masuk itu rata-rata memuat hasil tangkapan ikan laut antara 10 sampai 15 ton per hari, namun disaat cuaca ekstrem dengan gelombang laut yang tinggi, kapal yang masuk ke pelabuhan perikanan hanya berjumlah antara 4 sampai 5 kapal per harinya. Imbasnya, selain pasokan berkurang, maka harga ikan pun per kilogramnya turut naik drastis.

Hal ini diungkapkan Kepala UPTD Pelabuhan Perikanan Banjar Raya Banjarmasin Rusdi Hartono kepada wartawan, Senin (20/1/2020).

Rusdi menuturkan, dalam 4 hingga 5 hari terakhir ini cuaca memang tidak mendukung bagi para nelayan untuk melaut, sementara daerah penangkapan ikan kita di Kalsel ini berada di 712, itu meliputi Laut Jawa, sedangkan di 713 itu berada di Selat Makassar. Jadi itu wilayah pengelolaan perikanan Indonesia.

“Dalam beberapa hari terakhir, itu gelombang laut mencapai ketinggian 3 sampai 4 meter, jelas aktifitas nelayan tidak akan bisa maksimal melaut karena gelombang sangat tinggi,” ujar Rusdi.

Pengaruhnya jelas berdampak terhadap pasokan ikan laut, imbuhnya, karena kapal nelayan yang masuk ke Pelabuhan Perikanan Banjar Raya Banjarmasin ini jumlahnya berkurang.

“Biasanya kapal yang masuk itu 8 sampai 10 dan maksimal 15 kapal per harinya, tapi sekarang yang masuk cuma 4 hingga 5 kapal,” sebutnya.

Karena kapal yang masuk berkurang, lanjutnya, maka berpengaruh pula terhadap harga ikan, karena disini berlaku hukum pasar, sehingga harga ikan memang ada kenaikan, bahkan di pelabuhan perikanan ini pun turut naik juga harganya.

“Biasanya seperti Ikan Peda Kembung itu per kilonya Rp25 ribu, kini bisa sampai Rp28 ribu-Rp30 ribu, begitu juga dengan ikan jenis Tongkol maupun Lajang harganya juga turut naik,” terangnya.

Untuk jenis ikan laut yang masuk di pelabuhan kami ini, imbuhnya, ada tiga jenis yang jadi favorit, yakni Peda Kembung, Tongkol dan Lajang.

Disinggung cuaca ekstrem ini diprediksi sampai kapan, menurut Rusdi berkaca sebagaimana tahun yang kemarin, itu kemungkinan sampai akhir Januari, tapi sifatnya fluktuatif.

Sementara untuk pasokan ikan laut kalau kondisinya normal, ungkapnya, dimana kapal yang masuk sampai 8 atau lebih dari itu untuk pasokan ikannya, kita rata-ratakan 10 sampai 15 ton per kapal, sementara kalau per bulan itu bisa sampai 1.000 ton. Sedangkan stok ikan dijamin karena ada fasilitas pendingin ikan dan ini disewa para pelaku usaha perikanan dan ini salah satu yang jadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita.

“Tapi dengan kondisi cuaca ekstrem, untuk 4 sampai 5 kapal yang masuk, pasokan ikannya antara 40 sampai 50 ton saja per harinya,” tukasnya.

Disebutkan Rusdi, pasokan ikan laut yang masuk ke Pelabuhan Perikanan Banjar Raya ini tidak hanya melayani Kota Banjarmasin saja, tapi juga untuk 12 kabupaten/kota se-Kalsel, termasuk kita rutin memasok Kalimantan Tengah, yakni

Palangkaraya, Sampit, Pangkalanbun dan Kapuas bahkan kalau pasokan kita melimpah itu sampai memasok ke Pontianak Kalimantan Barat, yang diangkut lewat darat selama 38 jam perjalanan.

 

penulis : sopian

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Poltekkes Banjarmasin Launching Wisata Sehat dan Gelar Kegiatan di Kampung Hijau