Banjarbaru, BARITO – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), H Sahbirin Noor melalui Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Faried Fakhmansyah mengungkapkan, jumlah desa berstatus Mandiri dan Maju berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) 2022 meningkat signifikan.
Hal itu menurutnya menjadi sesuatu yang membanggakan karena hal itu menunjukkan terjadinya peningkatan kapasitas dan kapabilitas masyarakat desa di Kalsel.
“Pada tahun 2021, jumlah desa berstatus Mandiri di Kalsel masih 28 desa. Kini pada perhitungan IDM 2022, jumlahnya bertambah menjadi 100 Desa Mandiri,” ujar Kepala DPMD Provinsi Kalsel, Faried Fakhmansyah, Selasa (28/6/2022).
Tren peningkatan status desa di Kalsel tahun 2022 bukan hanya terjadi pada level Desa Mandiri.
Faried menuturkan, jumlah Desa Maju juga meningkat drastis, yakni dari 398 di tahun 2021 menjadi 835 pada 2022 dari total 1.864 desa. Sedangkan desa berstatus Tertinggal dan Sangat Tertinggal juga berkurang di tahun 2022.
Pada 2021, jumlah Desa Tertinggal 98, kemudian tahun 2022 menurun menjadi 34. Sedangan Desa Sangat Tertinggal, dari 6 desa di tahun 2021, kini tersisa 3 desa.
“Peningkatan status Desa Maju menjadi Mandiri di tahun 2022 ini menjadi sangat membanggakan karena inilah hasil jerih payah kita semua. Berdasarkan peningkatan status desa itu pula, maka juga berpengaruh pada ranking IDM Provinsi Kalsel secara nasional. IDM Provinsi Kalsel pada tahun 2020 masih di peringkat 17 pada status Berkembang dari 33 provinsi. Kemudian ke posisi 15 masih berstatus Berkembang di tahun 2021 dan sekarang tahun 2022, naik menjadi kategori Maju dengan menduduki ranking 12 dari 33 provinsi se-Indonesia,” jelasnya.
Seperti diketahui, penerapan IDM setiap tahun dilakukan untuk mengukur proses kemajuan dan keberdayaan desa. Keberdayaan desa meliputi aspek ketahanan sosial, ekonomi dan ekologi.
“Sehingga IDM difokuskan pada upaya penguatan otonomi desa melalui pemberdayaan masyarakat desa,” terang Faried yang pernah menjadi Staf Ahli Gubernur Kalsel Bidang Ekonomi Pembangunan.
Dengan mengetahui IDM, tukasnya, maka dapat menjadi acuan dalam bagi desa dalam menyusun perencanaan desa berdasarkan kebutuhannya.
“IDM juga digunakan oleh Kementerian Keuangan sebagai salah satu indikator perhitungan untuk menetapkan dana desa di tahun berikutnya,” cetusnya.
Dalam hal ini ada lima level desa dalam IDM, yakni Mandiri (status tertinggi), Maju, Berkembang, Tertinggal dan Sangat Tertinggal.
Pada tahun 2022 berdasarkan rekapitulasi IDM Provinsi Kalsel dari total 1.864 desa, tercatat 100 desa berstatus Mandiri, 835 desa Maju, 892 desa Berkembang, Tertinggal 34 dan Sangat Tertinggal 3 desa.
Sedangkan tahun sebelumnya, yakni 2021, jumlah Desa Mandiri 28, Desa Maju 398, Desa Berkembang 1.334, Tertinggal 98, Desa Sangat Tertinggal 6 dari keseluruhan 1864 desa di Kalsel.
Penulis : Cynthia
Editor : Sophan Sopiandi