Keterangan fhoto : Para pengunjuk rasa di depan gedung DPRD Kotim dengan membawa spanduk, menuntut agar buah sawit kembali nomal kembali. (zainal/brt).
Sampit,BARITO – Anjloknya harga buah sawit yang membuat para petani sawit merugi dan tidak sanggup lagi membiaya pemeliharaan kebunnya, sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM lokal) berunjuk rasa (demo damai) di depan kantor DPRD Kotim, Kamis (20/12).
Unjuk rasa yang menginginkan harga sawit stabil ini, mengutuk kempanye hitam oleh LSM luar negeri terkait tudingan perusahaan sawit yang dikatakan merusak lingkungan dan hutan. Akibat kampanye hitam ini berdampak produsen minyak sawit di Eropa membaikot ekspor minyak sawit mentah dari Indonesia, efeknya harga buah sawit menjadi turun dratis.
Dalam hal ini tentunya berdampak sekali pada perekonomian Indonesia, dan akhirnya petani sawit tidak sanggup lagi membiayai hidup keluarganya serta memelihara kebun sawitnya. Dengan keterbatasan biaya petani sawit yang tergabung petani sawit di Kabupaten Kotawringin Timur, melalui LSM lokal di Sampit meminta pemerintah daerah bisa memperjuangkan agar harga buah sawit normal kembali.
Ketua LSM ICI,Samosir dalam orasinya mengatakan selama ini petani sawit lokal yang berada di Sampit, seperti ditindas dengan harga buah sawit yang sekarang ini. Harga buah sawit pada saat ini lebih mahal jajan pentol, kalau harga sebiji pentol yang kecil Rp 1.000, harga buah sawit hanya dihargai/kilonya Rp 450, saja.
“Kasihan petani kita, suruh saja LSM luar yang di dalam orang Indonesia ikut mereka keluar negeri sana jangan hidup di Indonesia.” ujarnya dalam Orasi di depan Gedung DPRD Kotim.
Sementara pengaman depan gedung diperketat oleh anggota Polres Kotim serta Polsek Ketapang Sampit, ini untuk menjaga kemungkinan yang tidak di inginkan terjadi. Namun sejak berkumpulnya dari taman kota sampai gedung DPRD Kotim, para pengunjuk rasa berjalan tertib dan aman.
“Syukurlah sejak dari berkumpul sampai gedung ini kelihatannya tertib saja, namun kita semua anggota tetap berjaga.” terang Kapolres Kotim, melalui Kapolsek Ketapang AKP. I Kadek Dwi Yoga. Zainal.