Banjarmasin, BARITO – Sejak pandemi virus Corona terjadi pada awal Maret tahun lalu, Husaini (56) lebih banyak di rumah, Rabu (19/5/2021). Karena instalatir listrik ini hanya menunggu panggilan dari pihak perumahan yang biasanya seminggu sekali dari ada kerjaan alias borongan.
Padahal kalau sebelum pandemi Covid-19, hampir setiap hari ada kerjaan di perumahan. Kini suami dari Idah itu hanya mengandalkan tambahan dari teman atau keluarga yang menambah maupun memperbaiki colokan listrik.
Sekarang pria yang hoby amatir radio dengan panggilan YD7HNX ini lebih banyak di rumah membantu istrinya berjualan pancarekenan di Jalan Sungai Lulut Km 9,2 Komplek Pesona mujib (MJ) Perdana 2 Blok Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. “Lumayan hasilnya untuk biaya hidup sehari-hari, “sebut Husaini sambil membenarkan masker yang selalu dipakainya.
Dia menambahkan, dampak pandemi ini hampir semuanya terpukul. “Makanya saya lebih baik di rumah dan menghindari kerumunan. Bahkan menambah imun dengan cara olahraga sepeda, “ujar kakek Agil ini cucu kesayangannya.
Makanya Husaini lebih banyak belanja modal jualannya ke Indogrosir, sebab tinggal menelpon dan diantar. “Tapi kadang-kadang juga beli ke sana pas sekalian bepergian maupun dihari libur, “terangnya.
Selain dari terdampak pandemi yang mengharuskan mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes), Husaini juga mengeluhkan sakit asam urat yang selama ini mengganggu aktivitasnya. “Sekarang takut naik pada ketinggian ataupun masuk ke dalam plafon atap, “ucap nya tetap menjaga jarak dengan siapapun.
Terkait wabah atau penularan Covid-19 ini, Husaini mengikuti saja aturan pemerintah. “Demi kesehatan dan jangan sampai terpapar virus Corona, sebaiknya disiplin 5M, “ingatnya.
5M yang dimaksud yaitu Mencuci tangan pakai sabu pada air mengalir. Pakai masker dan jaga jarak serta hindari kerumunan. Hingga kalau tidak penting sebaiknya di rumah.
“Saya sendiri setiap pulang ke rumah selalu cuci tangan dan mandi. Karena saya tidak ingin wabah ini mengenai keluarga tercinta, “pungkas Husai yang tidak mudik lebaran karena mentaati larangan pemerintah.
Penulis : Arsuma