Oleh Dr H Jarkawi M.M.Pd *)
Pasca sidang pleno hasil perhitungan suara di KPU Kalinatan Selatan memunculkan pertunjukan berbagai berbagai bunyi musik dan pukulan gendrang yang bertalu-talu, sehingga membuat kita semua ikut menyimak dan bersikap sesuai dengan persepsi masing masing, ada musik dengan lantunan suara penuh kelebutan dan semangat harapan untuk suatu keadilan dengan argumentasi dan alat serta media yang digunakan dalam membangun openi publik untuk memuncul rasa kebersamaan senasip dan sepenangungan, ada juga yang membangun suatu kondisi dengan musik klasik dengan suara pelan tapi menghanyutkan dalam memberikan suatu wacana pembelajaran untuk terjadinya prose pembelajaran dalam berdemokrasi dibumi kalimantan selatan yang penuh keberkahan bagi semua.
Setip manusia tidaklah pernah kosong dari suatu kriasi dan mencipta sebagai hasil proses berpikirnya untuk suatu kesempurnaan. Telah banyak tulisan, argumentasi dan openi yang muncul oleh para pengamat maupun partisipan dan masyarakat luas berkaitan dengan demokrasi di bumi Kalimantan Selattan.
Masyarakat kalimantan Selatan yang kehidupannya kental dengan kehidupan religius yakni dimana mana ada majelis-majelis ilmu sehingga menggambarkan bahwa masyarakat Kalinatan Selatan sudah terbiasa dengan kehidupan religiusnya dan kondisi inilah yang mendorong suatu kesuksesan pelaksanaan pilkada di Kalinatan Selatan yang aman, damai, cerdas dan membahagiakan kita semua.
Kita semua menyadari sehebat dan setinggi apapun manusia berkriasi dan menciptakan sesuatu dalam rangka mencapai kesempunaan dalam berdemokrasi, tentunya tetap saja ini hanyalah suatu tahapan dari suatu proses selangkah demi selangkah untuk menuju kesempurnaan berdemokrasi. Namun patutlah kita belajar dari semua peristiwa demi peristiwa yang kita lalui dalam berdemokrasi, tentu itu semua sebagai suatu proses pembelajaran bagi masyarakat Kalinatan Selatan yang religius ini. Ada yang mengalami kegembiraan dan kecerian yang tampak diwajahnya dengan penuh rasa syukur akan keberhasilan dari kriatipitas dan penciptaan value baru dalam berdemokrasi, sehingga mendapatkat simpati dari masyarakat yang rela memberikan suaranya dengan harapan perubahan terus terjadi secara berkelanjutan. Namun ada juga dengan penuh kesabaran dan tawakal akan hasil suara diterimanya dari hasil pemungutan suara yang diberikan oleh masyarakat belum merasa mendapatkan keadilan, sehingga berkriasi dan berusaha untuk mendapatkan setitik harapan keadalian dengan membunyikan berbagai musik seriosa dan musik melayu yang membuat kita mengekeluarkan kertas dari kantong saku baju dengan penuh rasa persaudaran dan kebersamaan sebagai pencirian masyarakat Kalinatan Selatan yang religius.
Masyarakat Kalsel yang religius berusaha dan berkriatip dalam memerankan dalam suatu peristiwa bersejarah untuk berdemokrasi dengan perannya masing-masing sesuai profesinya, dalam rangka menuju suatu demokrasi yang ideal, sehingga kehidupan berdemokrasi, berbangsa dan bernegara menjadi aman, damai, sejatra dan bahagia secara berkelanjutan. Ini lah yang akan mendorong proses suatu kemajuan ilmu pengetahuan dalam berdemokrasi. “TIDAK ADA YANG TIDAK BERUBAH KECUALI PERUBAHAN ITU SENDIRI dan TIDAK ADA SUATU PERISTIWA TERJADI DALAM SUATU RUANG HAMPA”.