Banjarmasin, BARITO – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan DR HM Muslim mengatakan, deteksi dini dan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) merupakan sesuatu yang penting, namun jauh lebih penting untuk melakukan program yang baik agar KLB tidak sampai terjadi. “Ya, kita harus menyiapkan peratan dan lainnya agar tidak berdampak kepada kesehatan, sebab itu perlu didiskusikan secara bersama, dengan deteksi dini mulai kesehatan hingga logistic, serta KLB,” ujar HM Muslim usai membuka Pertemun kolaborasi pengendalian klrisis dan kejadin luar biasa tingkat Provinsi Kalimantan Selatan di Hotel Roditha Banjarmasin, Kamis (10/10).
Ia menyebutkan, dibutuhkan kesiapan perencanaan sedemikian rupa untuk mencegah KLB pada saat musim kemarau. “Ya, strategi pengendalian, seperti sistem monitoring yang berdampak pada kesehatan dapat dipantau secara cepat berkelanjutan,” tambahnya,
Karena itu, Ia pun mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk bersatu dan bergerak cepat untuk menanggulanginya, sehingga termonitor secara langsung. Tentu, orangnya, petugasnya dan pelaksananya harus mempunyai pengetahuan yang memadai, kepekaan, kecepatan, akurasi dan membina kemitraan dengan baik. “KLB dapat saja selalu terjadi, kapan saja dan dimana saja,” tandasnya.
Kini pun Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyediakan unit Mobil Oksigen untuk warga yang terkena kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla). “Mobil Oksigen beroperasi untuk masyarakat agar menikmati udara bersih,” katanya.
Bahkan, sambungnya, Mobil Oksigen (dalam bentuk bus) ini berkeliling menuju permukiman warga. Tabung-tabung oksigen tersebut dibawa menggunakan bus. Selanjutnya, bus berkeliling menuju perkampungan padat atau pemukiman warga yang memerlukan udara bersih dan terdampak kabut asap, agar tidak terjadi krisis kesehatan.
Hadir dalam acara Pertemun kolaborasi pengendalian klrisis dan kejadin luar biasa tingkat Provinsi Kalimantan Selatan seperti Dinkes se-Kalsel, TNI/Polri, Kominfo, BPBD, dan undangan lainnya, selama tiga hari.
afd