Reses DPRD Banjarmasin
Banjarmasin, BARITO – Pelaksanaan masa reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjarmasin pada saat menjelang H-2 penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Banjarmasin, ternyata masih banyak warga yang masih belum tahu informasi seputar aturan PSBB.
Hal tersebut terungkap saat para wakil rakyat sedang melaksanakan penjaringan aspirasi masyarakat di Kantor Kecamatan Banjarmasin Barat, pada Rabu (22/4) kemarin.
Namun pelaksanaan reses kali ini sangat berbeda, lantaran tengah menghadapi pandemic virus corona atau Covid-19, sehingga pelaksanaan reses dilakukan secara bergantian dari satu anggota dewan dengan anggota dewan lainnya
Menurut Anggota DPRD Banjarmasin Arufah Arif, saat penyampaian reses tersebut, ternyata diketahui masih banyak warga yang belum mengetahui secara persis apa saja yang boleh dan tidak dilakukan saat pelaksanaan PSBB. “Ternyata masih banyak warga masih belum paham tentang penerapan PSBB, dan mereka menanyakan seputar PSBB.,”katanya.
Padahal menurutnya, seharusnya pemerintah harus terus melakukan sosialisasi ke masyarakat, terkait apa saja yang harus dilakukan dan yang dilarang dilakukan. “Pemko harus gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat, karena hingga saat ini pengetahuan masyarakat terkait pelaksanaan PSBB, masih banyak yang belum mengetahui,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Anggota DPRD Banjarmasin dari Fraksi Golkar, Dharma Sri Handayani, menurutnya masih banyak mendapat pertanyaan dari konstituen terkait PSBB yang akan diterapkan Jumat (24/4) nanti. “Padahal tinggal dua hari lagi diberlakukan. Masih ada yang belum tahu teknis PSBB. Pemerintah harus memaksimalkan sisa waktu yang ada untuk memberikan edukasi dan pemahaman ke masyarakat,” ucapnya.
Diakuinya, dalam perjalanan masih banyak warga yang masih belum menggunakan masker, padahal menurutnya penggunaan masker sangat penting untuk menjaga agar kita terhindar dari penyebaran virus corona yang saat ini masih melanda daerah ini, termasuk pula pola hidup sehat harus diterapkan sejak diri sendiri. “Padahal penggunaan masker itu sangat penting, tapi sayangnya sepanjang jalan saya lihat masih banyak warga yang belum menggunakna masker, termasuk pula pola hidup sehat harus diterapkan dari diri sendiri,” tandasnya.
Sementara itu Saut Nathan Samosir dari Fraksi PDI Perjuangan mengaku pesimis penerapan PSBB berjalan dengan baik, lantaran arus keluar masuk pelabuhan masih saja terlihat longgar. “Seharusnya pintu keluar masuk di pelabuhan juga harus diperketat lagi, sehingga penularan virus bisa diantisipasi,” katanya.
Apalagi menurutnya dikawasan pelabuhan begitu banyak warga yang keluar dan juga masuk Kota Banjarmasin.
Penulis: Fanie