Di Festival Budaya Pasar Terapung, Batola Promosikan Keunggulan Daerah

Di Festival Budaya Pasar Terapung, Batola Promosikan Keunggulan Daerah

Marabahan, BARITOPOST.CO.ID Momen Festival Budaya Pasar Terapung 2023 di Banjarmasin yang ramai kunjungi banyak orang, Jumat (11/08/2023), dimanfaatkan Kabupaten Barito Kuala (Batola) untuk mempromosikan pariwisata dan keunggulan daerahnya.

Tampak Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Kabupaten Batola, Suharyanti Mujiyat, bersama Kepala Disporbudpar Batola, Sabirin, antusias memperkenalkan stand Hubung Bakumpai kepada pengunjung, termasuk kepada Sekda Provinsi Kalsel, Roy Rizali Anwar, yang mampir ke stand Batola dan turut mencoba sirup karamunting dan es krim buah kuwini khas kabupaten berjuluk bumi ‘Ije Jela’.

Pegawai Disporbudpar Batola sembari menawarkan wellcome drink kepada pengunjung, turut menjelaskan asal muasal bahan lokal yang digunakan.

“(Buah) Kuwini asal Anjir Muara dan Anjir Pasar lebih manis dari kuwini lainnya, dan sirup karamunting ini berasal dari bunga pohon karamunting yang banyak tumbuh di Barito Kuala,” ujarnya berpromosi.

Baca Juga: Warga Desa Buni’in Jaya  Siap Kembangkan Tanaman Kopi Bantuan Pena Hijau

Keunikan dan khas produk lokal lainnya juga ditampilkan Batola pada festival wisata budaya 2023 tersebut, seperti stand berdekorasi purun. Juga promosi buah jeruk manis oleh putra-putri pariwisata Barito Kuala yang tampil aktif memperkenalkan wisata lokal.

Festival yang berlangsung selama empat hari sampai tanggal 14 Agustus, digelar dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan ke-73 tahun dan menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 tahun.

Berlokasi di Siring Nol Kilometer Banjarmasin, secara resmi acara dibuka oleh Sekda Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar, mewakili Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor. Hadir juga delegasi empat negara sahabat, yaitu Korea Selatan, Turki, Taiwan, dan Romania.

Baca Juga: Warga Desa Buni’in Jaya  Siap Kembangkan Tanaman Kopi Bantuan Pena Hijau

Menurut Roy, penyelenggaran event tahunan festival pasar terapung sebagai bentuk upaya pelestarian budaya lokal banua dengan pertujukan yang atraktif. Juga momentum penyatuan masyarakat banjar dari berbagai lapisan dan bagian memperjuangkan status Meratus menjadi Unesco Global Geopark.

“Kita kenalkan kepada delegasi luar negeri tentang bentang alam Meratus yang memukau dan sebentar lagi niscaya menjadi jejaring geopark dunia,” pungkasnya. (Adv Diskominfo/Wke)

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Related posts

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Muhammad Zainul dan Aam Gunawan Calon Rektor Uniska, Ketua Pemilihan: Pendaftaran Resmi Ditutup

Dorong Penetrasi Digital Lewat SuperApp BYOND by BSI