Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Menjelang satu bulan memasuki bulan Ramadan berbagai bahan pokok mulai merangkak naik, salah satunya minyak goreng kemasan biasa dan yang subsidi.
Di pasaran Banjarmasin, harga minyak goreng khususnya minyak kemasan ‘minyakkita’ naik hingga Rp 4.000. Alasannya belum jelas, pasalnya minyakkita subsidi itu harganya sudah tinggi di distributornya. Jadi, di pasaran terpaksa dinaikkan.
Ada yang mengatakan, karena langka sehingga menyebabkan harganya sekarang sudah sepadan dengan migor premium.
Diungkapkan Ifit salah satu pemilik toko sembako di Pasar Sentra Antasari yang mengaku sudah tidak menjual minyakita lagi sejak dua minggu terakhir. Itu terjadi karena minyak subsidi kosong di agen.
Baca Juga: 36 Personel BPK dan DPKP Jalani Pelatihan Pemadam Selama 5 Hari
Meskipun kosong, menurutnya ada minyak goreng alternatif yang kualitasnya lebih baik dari migor subsidi.
“Migor Subsidi langka, sudah lama kosong. Sekarang harga minyakita sama dengan harga fortune, Alif dalam satu liternya Rp. 17 ribu. Jadi walau kosong ada minyak kemasan lain harga sama saja,” katanya.
Karena mengalami kenaikan secara berkala. Awalnya hanya dijual Rp. 15 ribu per liternya, naik menjadi Rp. 16 ribu hingga harga terakhir sampai Rp. 18 ribu per liternya.
Sebagian warga beralih membeli migor curah. Alasannya karena lebih murah yakni Rp 13.500.
“Karena selisihnya lumayan dan harga minyak curah hanya Rp. 13.500 saja per liternya,” ujar Adi salah satu pedagang sembako.
Sementara itu, migor premium tren ini juga naik rata-rata sampai Rp 1.000-2000.
Arul pembeli mengaku, ia biasa membeli migor merek premium. Kini harganya naik Rp 1.000 dari harga Rp 17.000.
Menurut Disperindag, penyebab naiknya migor khususnya migor subsidi, kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin, melalui Kabid Perdagangan, Rakhman, itu karena diduga
adanya permainan dari distributor.
Baca Juga: Gerebek Rumah Warga Pelambuan Banjarmasin Ini, Polisi Sita 4 Gram Sabu
Harga migor subsidi yang sebenarnya migor curah yang dikemas itu harga Het-nya Rp 14 ribu. Diatas dari harga Het tidak boleh.
Ia pun mengetahui dari laporan, migor tersebut dijual hampir sama dengan migor premium.
“Terkait mahalnya harga ‘minyak kita’ akan kita telusuri, mudahan dekat ini akan kita bongkar.
Kemudian, kalau minyak goreng premium belum terjadi kenaikan yang signifikan. Harganya juga variasi mulai Rp 17 ribu sampai 22 ribu.
Penulis: Hamdani