Banjarbaru, BARITO – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Selatan, Rudy Resnawan membagikan tipsnya kepada CPNS peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) CPNS Golongan III Angkatan IX dan X di Lingkungan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Aula kampus II Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Kalsel, Selasa (25/6).
Salah satu tipsnya agar sukses dan lulus diklatsar adalah tidak menjadikan diklat sebagai beban.
“Ikutilah dengan tekun dan diklat ini jangan jadikan beban. Serius dan bersungguh-sungguh,” ujarnya usai Pembukaan Diklatsar CPNS Golongan III Angkatan IX dan X Provinsi, Kabupaten/Kota di Aula kampus II BPSDMD.
Wakil Gubernur juga berpesan agar peserta mengikuti semua kegiatan, menaati aturan dan jangan sampai ketinggalan mengikuti materi. Karena diklatsar merupakan persyaratan untuk menjadi seorang aparatur sipil negara (ASN) penuh. Karena kalau tidak lulus diklatsar, maka tidak bisa diusulkan menjadi ASN secara full.
Pembukaan Diklatsar CPNS angkatan IX dan X Provinsi , kabupaten dan kota di Kalsel diikuti 80 peserta, dihadiri Kepala BPSDMD Kalsel, Nisfuani serta sejumlah widyaiswara.
Diklatsar dimulai pada 25 Juni sampai 24 Agustus 2019 atau selama 51 hari kerja/511 jam. Struktur kurikulum diklatsar diantaranya kurikulum pembentukan karakter PNS dengan pemateri dari BPSDMD Kalsel.
Para peserta juga akan dilatih perilaku dan bela negara, kedudukan dan peran CPNS serta kegiatan lainnya.
Tenaga pengajar berasal dari widyaiswara Pemprov Kalsel, pejabat struktural, instruktur SPN Polda Kalsel.
Sedangkan peserta berjumlah 80 orang yakni 20 dari Provinsi Kalsel,
HST 11, Batola 8, Tanah Bumbu 10, Kotabaru 4, Kota Banjarmasin10, Tabalong 10 dan HSU 7.
Sementara itu Kepala BPSDMD Provinsi Kalsel, Nisfuani mengatakan, sampai 25 Juni 2019, diklatsar golongan III telah diikuti sebanyak 10 angkatan atau 400 orang. Untuk golongan II masih 8 angkatan atau berjumlah 320 orang.
“Target kita, sampai tahun anggaran awal 2020, sebanyak 2600 sekian peserta harus selesai. Kalau saat ini masih sebanyak 720. Tetapi sampai akhir Desember nanti, sudah tinggal sedikit lagi yang harus ikut diklat. Jadi Maret nanti, target bisa selesai,” ujarnya.
Dengan demikian, imbuhnya, peserta tidak ada hambatan untuk tidak melaksanakan diklat. Sebab batas waktunya hanya setahun.
“Berbeda dengan dahulu, batas waktu dua tahun. Sekarang berubah menjadi hanya setahun. Dalam waktu setahun itulah merea harus selesai latsar ini. Kita maksimal melaksanakan Insya Allah selesai,” jelasnya.
Jika tidak selesai mengikuti diklatsar, maka akan dicoret menjadi PNS. Pada prinsipnya, semua peserta diklat pasti akan masuk diklatsar.
Jika peserta berhalangan mengikuti diklat, maka ditunda atau digantikan peserta lain.
Jika ada peserta diklatsar yang mengidap penyakit tertentu atau sedang hamil, maka disematkan pita / suatu tanda di lengannya.
“Mereka yang bertanda tertentu itu, prosentasi untuk ikut kegiatan olahraga fisik dan baris berbarisnya dikurangi. Syaratnya harus melapor terlebih dahulu sehingga diberikan keringanan mengikuti diklatsar,” urainya.tya