Dilema Siswa Belum Bervaksin, Pilih Swab Setiap Hari Atau Belajar Daring

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Banjarmasin, BARITO – Upaya percepatan vaksinasi siswa, Dinas Pendidikan (Disdik) menarget 70 persen capaian vaksinasi siswa hingga April ini. Hal tersebut tersebut juga dimuat dalam Surat Edaran (SE) Disdik.

Edaran tersebut pihak sekolah diminta untuk lebih intensif melakukan sosialisasi terhadap siswa dan orang tua siswa.

Apabila target tersebut tidak tercapai, maka pasca libur Ramadan 1443 PTM di sekolah ditangguhkan sebagai sanksi. Hingga persentasi vaksinasi 70 persen tercapai.

Namuj, bagi sekolah yang capaian vaksinasinya lebih dari 90 persen, bisa melaksanakan PTM penuh alias PTM 100 persen.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Banjarmasin, Nuryadi menjelaskan, SE yang terbit pada 24 Maret tersebut mengacu pada hasil evaluasi Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Banjarmasin, beberapa hari lalu.

Dari hasil evaluasi diketahui, data hasil vaksinasi jenjang SD di Kota Banjarmasin tahun pelajaran 2021/2022, capaian vaksinasi anak usia 6 hingga 12 tahun, hingga tanggal 24 Maret lalu. Yakni hanya mencapai 30 persen.

“Capaian vaksinasi anak di Kota Banjarmasin cukup jika dibandingkan dengan target daerah dan nasional,” ucapnya, saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Selasa (29/3) petang.

Menurutnya, bila mengacu pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 sebagai salah satu upaya penanganan saat Pandemi Covid-19, vaksinasi anak usia 6 hingga 12 tahun harus menjadi prioritas.

“Kalau tidak wajib buat apa ada razia yang belakangan gencar dijalankan,” imbuhnya.

Ia mengaku, saat ini pihaknya belum mengetahui secara pasti capaian vaksinasi di setiap sekolah. Baik SD yabg statusnya negeri maupun swasta.

“Kami masih melakukan pendataan. Tapi secara umum, sebenarnya sudah banyak SD yang capaian vaksinasinya di atas 70 persen. Apalagi untuk jenjang SMP,” ungkapnya.

“Tapi harapan kami, semuanya bervaksin. Jangan sampai yang sudah bervaksin, justru dirugikan oleh siswa yang belum bervaksin,” tekannya.

Lantas, bagaimana dengan apabila ada siswa yang tidak mau divaksin? Misalnya, lantaran tidak diizinkan oleh orang tuanya.

Terkait hal itu, Nuryadi mengatakan, bahwa siswa yang mengalami kondisi tersebut mesti membawa surat bebas Covid-19.

“Misalnya, hasil rapid antigen atau swab. Berlalu sesuai dengan masa berlaku surat,” tekannya.

Kemudian, Nuryadi juga membeberkan bahwa bagi siswa yang belum vaksin kemudian tak menunjukkan hasil rapid test antigen, yang bersangkutan terpaksa harus mengikuti pembelajaran secara daring. Alias pembelajaran jarak jauh (PJJ) di rumah.

“Vaksin ini kan sudah diwajibkan. Ini upaya agar siswa tidak terpapar Covid-19,” tekannya.

“Saat ini, kami masih melakukan pendataan. Pihak sekolah diminta untuk mengisi formulir, di situ akan dilihat sekolah mana saja yang capaian vaksinasinya tidak sampai 70 persen,” tutupnya.

Penulis : Hamdani

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar