Banjarbaru, BARITO – Sampai saat ini, masih banyak desa/dusun di Kalimantan Selatan (Kalsel) yang belum terlayani aliran listrik lantaran lokasi desa yang terpencil dan tidak ada jalan raya yang memudahkan pemasangan jaringan listrik.
PLN Wilayah Kalselteng memperkirakan 16 persen wilayah belum dialiri listrik, karena lokasinya yang cukup jauh dari wilayah perkotaan, selain itu, juga jarak rumah satu dengan yang lainnya, juga saling berjauhan.
Saat ini rasio elektrifikasi di Kalsel mencapai 84 persen. Artinya masih tersisa 16 persen rumah tangga di Kalsel yang belum menikmati aliran listrik.
Di Kalsel, untuk pemerataan pemenuhan kebutuhan listrik ini, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) setempat membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat Off Grid–sistem pembangkit listrik yang hanya mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi utama dengan menggunakan rangkaian photovoltaic modul (Solar PV) untuk menghasilkan energi listrik sesuai dengan kebutuhan.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Kalsel, Isharwanto di Banjarbaru, Senin (7/1) mengatakan, PLTS Terpusat Off Grid ini adalah alternatif bagi kawasan pedesaaan terpencil yang saat ini masih banyak terdapat di Kabupaten Kotabaru, Tabalong, dan Hulu SungaiTengah.
Disebutkan, di 2017 terpasang satu unit PLTS ini, tepatnya di Desa Sungai Kumap Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong. PLTS ini berkapasitas 25 KWP dengan panjang jaringan distribusi 2,520 kms yang bisa melayani 94 rumah masing-masing 126 WP.
PLTS independen ini dirancang mampu memenuhi kebutuhan listrik peralatan rumah tangga seperti lampu, televisi, radio, dan lain-lain. Aplikasi sistem ini tepat digunakan untuk daerah terpencil yang tidak terjangkau jaringan listrik PLN dan sistem ini pun bisa dikombinasikan dengan genset/PLN.
Dijelaskan, di 2018 lalu dipasang lagi sarana serupa di Kabupaten Tabalong dan Tanah Bumbu menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan APBD Provinsi Kalsel. Tahun ini, diusulkan salah satu desa di Kabupaten Kotabru akan mendapat alat yang sama untuk penerangan warga setempat.
Lebih lanjut dijelaskan, PLTS Terpusat Off Grid ini nantinya akan dikelola masyarakat setempat dan biaya penerangan ini disesuaikan kesepakatan warga. Dipastikan Isharwanto, masyarakat tidak terberatkan dengan biaya ini, karena operasional peralatan yang sangat murah. slm