Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Ambruknya dinding beton di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Banjarmasin menewaskan Muliadi (34) pada Jumat (19/01/2024) lalu. Sementara dari pihak kepolisian menyatakan, tidak ada unsur pidana atas musibah tersebut, Rabu (24/1/2024).
Musibah itu berawal dari korban seorang wakar setenpat bersama rekan kerjanya Darmawi (40) sedang mencari besi dan rongsokan. Setelah memotong besi beton lantai dua, Muliadi kembali turun ke bawah untuk merobohkan dua tiang penyangganya dengan cara memukul dengan godam.
Karena waktu sudah mendekati adzan magrib petang itu, Darmawi sudah menegur korban untuk berhenti bekerja dan pulang.
Saat itu posisi teman korban
sudah istirahat di sebelah bangunan yang akan di robohkan.
Namun, korban mengabaikan teguran Darmawi, dan tetap melanjutkan pekerjaannya. Dengan terus memukul tiang penyamgga lantai dua.
Tiba-tiba potongan lantai dua berukuran sekitar 3×4 Meter tersebut ambruk menimpanya.
Baca Juga: Musnahkan 164,33 Gram Sabu, Polresta Banjarmasin Hindarkan 2.476 Jiwa dari Bahaya Narkoba
Korban tertimbun di bawahnya, dan bongkahan lantai dua itu dan berupaya untuk diangkat bersama-sama oleh warga namun tidak bisa. Tak berselang lama, warga setempat memanggil tim BPBD Banjarmasin untuk melakukan evakuasi.
Kapolsek Banjarmasin Tengah Kompol Eka Saprianto melalui Kanit Reskrim Iptu Hendra Agustian Ginting menyatakan, untuk sementara ini, pihaknya belum menemukan tindak pidana atau unsur kesengajaan.
Dengan demikian, peristiwa itu dianggap sudah selesai. Namun, jika ada barang bukti dan petunjuk baru pihaknya akan menindaklanjuti.
“Kejadian itu karena musibah dan dianggap sudah selesai, kecuali nanti ada bukti atau petunjuk baru lagi akan kita lanjutkan,”pungkas Ginting.
Penulis : Arsuma
Editor : Mercurius
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya