Banjarmasin, BARITO – PDAM Bandarmasih dinilai telah mengecewakan masyarakat, karena dalam kurun waktu dua hari yang lalu, masyarakat Banjarmasin sempat krisis air bersih, dikarenakan adanya kerusakan pipa PDAM Bandarmasih, menanggapi kekecewaan masyararakat tersebut, DPRD Kota Banjarmasin akan segera memanggil direksi PDAM untuk meminta klarifikasi terkait kerusakan tersebut.
Penegasan tersebut diungkapkan Anggota DPRD Kota Banjarmasin H Awan Subarqah kepada wartawan kemarin, menanggapi krisis air bersih yang sempat menimpa warga Banjarmasin.
Menurutnya, dalam kurun waktu tersebut, masyarakat harus kesana kemari mencari air bersih, dikarenakan di tempat tinggal mereka sudah dua hari tidak mengalir.
‘’Iya masyarakat Banjarmasin sangat kecewa karena sempat krisis air bersih selama 2 hari, bahkan warga harus kesama kemarin mencari air bersih, baik untuk beraktifitas seperti MCK,’’katanya ketika usai melakukan rapat pembahasan Raperda tentang Kemetrologian.
H Awan menilai PDAM lalai dalam mengevaluasi pipa-pipa yang ada, sehingga berakibat fatal dan justru yang dirugikan warga Banjarmasin.
Seharusnya menurutnya pihak PDAM selalu mengevaluasi semua pipa yang ada, baik itu yang baru, maupun yang sudah lama, agar bisa diantisipasi dini kebocoran pipa.
Dikatakannya, peristiwa kebocoran pipa instalasi air baku PDAM Bandarmasih diameter 1200 di kawasan Jalan Gubernur Syarkawie, Sungai Tabuk, harus dipertanyakan kualitas hasil pekerjaan pihak perusahaan milik Pemerintah Kota Banjarmasin itu.
Menurutnya, berdasarkan informasi awal, diketahui bahwa kondisi pipa yang dipasang dan mengalami kebocoran pada bagian sambungan itu, masih tergolong baru. Sehingga, peristiwa kebocoran atau ledakan air dari pipa yang terpendam di dalam tanah tersebut, patut menjadi pertanyaan.
PDAM berdalih kebocoran tersebut yang dikarenakan Jebolnya pipa berdiameter 1200 mm karena arus jalan dekat perpipaan disana sering dilalui truk besar pengangkut sawit. Sehingga terjadi gesekan dibawah tanah yang berakibat rusaknya pipa.
Meski demikian, pihak DPRD mempertanyakan kinerja perusahaan milik daerah ini, yang dinilainya lalai dalam mengevaluasi pipa tersebut yang memang diketahui selalu dilalui oleh truk bermuatan
‘’Seharusnya diantisipasi sejak awal, kalau kawasan tersebut selalu dilalui truk sawit, tentunya sudah diperhitungkan terlebih dahulu,’’katanya dengan nada kecewa
Kemudian, pada proses pemasangan jaringan pipa tersebut terlihat jelas, hanya ditutupi menggunakan tanah dengan kedalaman yang cukup minim. Sehingga bisa saja akibat tingginya tekanan air yang terjadi, urukan tanah tidak mampu menahan beban dari bawah, atau justru sebaliknya karena tekanan dari atas, maka pipa dibawahnya terlepas.
“Kami memang sudah membicarakan masalah ini, bersama anggota lainnya di Komisi II. Bisa jadi memanggil pihak PDAM untuk dimintai keterangan, tapi menunggu keputusan ketua komisi dulu,” ungkapnya.
Dikatakan Awan Subarkah, peristiwa kebocoran dan dampak yang ditimbulkan pada kejadian itu, cukup besar. Sebagian warga di hampir seluruh wilayah Kota Banjarmasin, sempat mengalami kesulitan air bersih.
“Jadi jangan sampai ini terjadi lagi, ini yang ingin kami tekankan. Sebagai langkah antisipasi kedepan, supaya tidak terulang,” tandasnya. del