Yerusalem, BARITOPOST.CO.ID – Terletak di Kota Tua Yerusalem, Palestina, Masjid Al-Aqsa dianggap sebagai saksi bisu perjalanan Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW dari Makkah menuju Yerusalem.
Pada malam yang sama, Rasul diangkat menuju langit ketujuh kemudian ke Sidratul Muntaha. Penjelasan tersebut yang menjadi alasan kenapa masjid Al-Aqsa penting.
Baca Juga: Usaha Kripik Pisang dan Singkong Penuhi Ekonomi Keluarga
Hal tersebut dijelaskan di dalam Al-Quran Surah Al-Isra’ ayat 1 yang artinya:
“Maha Suci Allah yang sudah memperjalankan hamba-Nya, yakni Rasulullah di malam hari. Dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Kami berkahi sekeliling-Nya supaya dapat diperlihatkan sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Karena sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”
Istilah Masjid Al-Aqsa atau Masjidil Aqsa juga diperluas guna mendeskripsikan keseluruhan alun-alun dan Kubah Batu atau The Dome of The Rock yang dibangun.
Baca Juga: Artis Film Ancika: Dia Yang Bersamaku 1995 Sambangi Banjarmasin 14 Februari
Meskipun secara resmi alun-alun tersebut dikenal dengan nama Al-Haram al-Sharif (Suaka Mulia). Masjid Al-Aqsa diyakini sebagai tempat Nabi Muhammad saw. menjalankan salat untuk utusan Allah SWT. lainnya, yaitu Ibrahim, Musa, dan Isa.
Seperti dilansir insertlive.com, menurut orang Yahudi, Masjid Al-Aqsa dianggap sebagai Kuil Yerusalem. Masjid itu dinilai menjadi tempat inkarnasi Herodian, yaitu kelompok pengikut dinasti Herodes dan dimusnahkan pada tahun 70 Masehi.
Baca Juga: Bank Kalsel dan Pemko Banjarbaru Bergandengan Salurkan Bantuan untuk Haul Guru Sekumpul
Dekat dengan Bukit Bait Suci yang disakralkan Yahudi Israel, serta merujuk pada alun-alun dan Tembok Barat yang digunakan untuk situs ziarah.
Tembok Barat sendiri adalah bagian dari Tembok Barat sisa puing Bukit Bait Suci. Dulunya, tembok tersebut memiliki panjang 485 meter.
Baca Juga: Bank Kalsel dan Pemko Banjarbaru Bergandengan Salurkan Bantuan untuk Haul Guru Sekumpul
Namun, sekarang hanya tersisa sekitar 60 meter. Umat Yahudi menganggap bahwa bertahannya Tembok Ratapan adalah berkat kehadiran ilahi atau shekhinah. Oleh karena itu, umat Yahudi beramai-ramai ibadah di tembok itu.
Konflik yang timbul akibat klaim kepemilikan tunggal Masjid Al-Aqsa berawal sejak tahun 1929. Saat itu Inggris memberikan perintah atas Palestina. Usai Israel merdeka pada tahun 1948. Mereka merebut Yerusalem Timur meliputi Kota Tua dari tangan Yordania.
Baca Juga: Bank Kalsel dan Pemko Banjarbaru Bergandengan Salurkan Bantuan untuk Haul Guru Sekumpul
Belum merasa puas, Israel terus mendobrak alun-alun di Yerusalem Timur, tetapi masih di bawah pengawasan Islam. Saat itu, diurus oleh Dinasti Hashemite di Yordania.
Selang beberapa dekade, Muslimin Palestina dibatasi dalam mengakses alun-alun tersebut. Proyek penggalian dan penggusuran penduduk Palestina semakin digalakkan Israel.
Baca Juga: Artis Film Ancika: Dia Yang Bersamaku 1995 Sambangi Banjarmasin 14 Februari
Pada 1996, Israel membuat pintu masuk baru di kompleks sebelah barat Masjid Al-Aqsa. Hal itu menjadi penyebab kenapa masjid Al-Aqsa diperebutkan oleh Israel dan Palestina.
Pertikaian tidak dapat dihindari dan menyebabkan lebih dari 80 jiwa tewas hanya dalam kurun waktu tiga hari. Tak hanya sampai di situ, kehadiran kepala oposisi sayap kanan Ariel Sharon ke Masjid Al-Aqsa pada September 2020, menimbulkan agresi Israel ke Palestina selama lima tahun.
Baca Juga: Kredit Usaha Rakyat di Kalsel Tersalurkan Capai Rp3,65 Triliun
Masjidil Aqsa kemudian ditutup sementara setelah tiga warga Arab-Israel melakukan gencatan senjata ke kepolisian Israel pada Juli 2017.
Tak tinggal diam, polisi Israel menembak mati dua di antaranya saat sedang melarikan diri ke kompleks suci. Konflik pun semakin panas pada Agustus 2019, didapati dengan terlukanya puluhan penduduk Palestina.
Baca Juga: Kredit Usaha Rakyat di Kalsel Tersalurkan Capai Rp3,65 Triliun
Pada 2020, akses menuju Masjid Al-Aqsa ditutup karena adanya pandemi Covid-19. Pada Ramadan 2021, kerusuhan polisi Israel dengan jemaah Muslim meluas menjadi perang 11 hari. Kelompok Hamas pun menguasai Jalur Gaza, Palestina. (*)
Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya