Dirjen Holtikultura : Stok Pangan Kalsel Aman

PANGAN MURAH - Dirjen Holtikultura Ir H Prihasto Setyanto usai membuka Pangan Murah di Banjarbaru, sementara Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor turut melelang makanan, Sabtu (22/4/2022) pagi.(foto:sum/brt)

Banjarbaru, BARITO – Dinas Tanamam Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bekerjasama dengsn Kementrian Pertanian RI menggelar Pasar Pangan Murah, Sabtu (22/4/2022) pagi. Sebanyak 36 tenda, termasuk 12 tenda instansi terkait bahkan diikuti pihak Polda dan Polres Banjabaru serta Kejaksaan selama dua hari (23-24/4/2022) ditengah pelaksanaan bulan puasa Ramadhan 1443 H ini.

Uniknya Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin usai dibuka Dirjen Holtikultura Ir H Prihasto Setyanto Pangan Murah itu, langsung ikut menjualkan dagangan para emak-emak. Harga pangan yang sudah murah dibawah harga pasar itu “dibanting harga” oleh Paman Birin.

Beberapa makanan diantaranya aneka jenis kue kering, jamu dan minuman herbal serta buah-buahan dilelang Paman Birin 30 persen hingga separo harga. Alhasil ibu-ibu rebutan mengambil makanan itu sebelum paman sampai di stand itu.

Ternyata paman berbagi rezeki dengan mengganti harga jual separo makanan tersebut. Bahkan Kepala Dinas Tanamam Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalsel Ir Samsir Rahman yang berulang tahun juga tak luput dari perhatian gubernur tersebut.

Perhatian Kementrian Pertanian maupun dinas terkait juga tak hanya pada masyarakat. Tetapi mereka juga mengundang warga dari Panti Rehabilitasi Penyandang Cacat dengan memberikan bingkisan sembako sebanyak 20 orang pria dan wanita.

Dirjen Holtikultura Ir H Prihasto Setyanto mengatakan, jajarannya diminta turun ke lapangan guna antisipasi dan melihat kondisi di masyarakat, terutama ketersediaan stok pangan murah.

Dia menyatakan, Pangan Murah ini sudah dilaksanakan seminggu lalu di beberapa daerah. Diantaranya di Kaltim dan Kalbar. “Dan hari ini giliran Kalsel yang kami adakan di Banjarbaru yang juga bekerjasama dengan TNI-Polri serta Kejaksaan,”bebernya.

Bahkan Pangan Murah itu terus digelar hingga minggu depan menyusul di privinsi dengan sharing biaya APBM-APBD. Prihansto menyatakan banyak peluang produksi di Kalsel ini karena makanan masih banyak mendatangkam dari luar daerah. Meski ada komoditas unggulan juga ikut berasaing.

Kementrian Pertanian sudah mempetakan kondisi Holtikuktura Kalsel yakni
bawang merah masih didatangkan dari luar. Kebutuhannya mencapai 13.277 ton /tahun. Sedangkan Kalsel baru produksi 400 ton.
“Artinya peluang bagi petani untuk produksi bawang sangat luas, karena pasarnya banyak meski tanahnya tak sesubur di pulau Jawa.

Prihasto juga menyoroti
Cabe besar dan cabe keriting yang masih defisit di Kalsel. Padahal kebutuhannya sebanyak 15.200 ton/tahun, berarti kekurangannya 6000 ton/tahun.

Begitu juga Cabe Rawit kebutuhan di Kalsel cukup banyak dan masih mendatangkan sebagian dari luar daerah.
“Yang jelas stok pangan di Kalsel masih terkendali baik di Kota Banjarmasin maupun Kota Banjarbaru, karena kedua kota itu sebagai barometer ekonomi,”ungkapnya.

Dirjen Holtikultura menambahkan stok pangan di Kalsel cukup dalam waktu empat bulan.

Nah terkait kedepannya nanti para tahun 2024 mendatang, Natal dan Tahun baru (nataru) berdekatan waktunya dengan puasa dan lebaran. Selisih hanya satu bulan, biasanya terjadi setiap
antara 15 atau 20 tahun sekali.

Hal itu nanti bisa menjadi gejolak tinggi permintaan
pangan, karena tiga permintaan hari besar dari masyarakat. “Saya juga berharap Indonesia bisa jaga Inflasi dibawah 3 persen, karena dibandingkan negara diatas 5 persen, padahal negaranya maju,”ucapnya dalam sambutan pembukaan Pangan Murah.

Kadis Pertanian dan Tanaman Holtikultura Provinsi Kalsel Samsir Rahman menambahkan,
Stabilisasi pasokan pangan dengan memotong para tengkulak akan lebih baik.

Tujuan untuk memperluas produksi pangan jenis lainnta. Nah terkait bazar Pangan Murah itu pangan ini tak hanya dinasnya. Tapi juga ada di dinas koperasi dan lainnya.

Sebelumnya Asisten Ekonomi Pemprov Kalsel Syaiful Azhari mewakili gubernur saat itu belum datang mengatakan,
Penyelenggaran Pangan Murah sangat berpihak pada masyarakat. Sebab dengan dampak kenaikan BBM dan minyak goreng terasa sekali bagi pedagang dan rumah tangga.

Penulis: Arsuma

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

Kesiapan Telkomsel Menghadapi Pilkada Serentak 2024

Komisi III DPRD Kalsel Minta Dukungan Kementerian PUPR Realisasikan Pembangunan TPST Regional Banjarbakula