Dirut BPJS Kesehatan Paparkan Keunggulan JKN Pada Kuliah Umum di ULM

Kuliah Umum Dirut BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti di General Building Lecture Theater ULM, Kamis (02/11/2023).(foto: tya/brt).

Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Ratusan Civitas  Akademika Universitas Lambung Mangkurat (ULM) tampak antusias menyimak Kuliah Umum dari Direktur Utama (Dirut) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Prof dr Ali Ghufron Mukti MSc PhD AAK di General Building Lecture Theater, Kamis (02/11/2023).

Dalam kuliah umum yang diselenggarakan oleh Lambung Mangkurat Medical Center ( LMMC) ULM itu, Ali Ghufron membawakan materi “Overview Jaminan Kesehatan Nasional dan Benchmark Negara Lain” yang dipandu Prof Dr Drg H Rosihan Adhani SSos MS selaku Penanggung Jawab Klinik Pratama LMMC ULM.

Baca Juga: Mujiyat Kembali Terima Penghargaan, Kali ini Penghargaan Konstruksi Indonesia

Dalam paparannya, Ali Ghufron menyampaikan bahwa Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) saat ini semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat.

Apalagi melalui inovasi I Care, BPJS Kesehatan mengungguli jaminan kesehatan di negara lain, misalnya Amerika, Inggris dan Jerman.

“Dibandingkan Amerika , sampai sekarang, masih ada sekitar 35 juta orang yang tidak punya BPJS atau yang disebut Medicare.  Indonesia, tinggal kurang dari 15 juta orang yang belum memilikinya, atau hampir 95 persen sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan,”ujarnya.

Adanya I Care JKN yang diluncurkam sejak 22 Juni 2023, imbuh Ali Ghufron, semakin meningkatkan mutu layanan dan sangat praktis. Masyarakat hanya memperlihatkan KTP sudah bisa mendapatkan layanan kesehatan. Selain itu, melalui I Care, dokter pun mendapat kemudahan karena riwayat kesehatan, riwayat berobat dan sebagainya sudah terekam dalam I Care.

Menurut Ali Ghufron lagi, negara lain belum dapat menerapkan sistem JKN terpadu. Dia mencontohkan, Jerman. Negara tersebut memiliki 99 BPJS dan menerapkan sistem jaminan kesehatan yang fragmented atau terpecah-pecah. Sedangkan BPJS Kesehatan di Indonesia hanya 1 dan bersifat terpadu.

Dengan keunggulan dan inovasi tersebut, BPJS yang tugasnya diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2011 pasal 10 itu, hemat Ali Ghufron, semakin mendapat kepercayaan masyarakat.

Baca Juga: Keluarga Besar Ikatan Alumni Gelar Reuni Akbar ke-2 SMA PGRI 4 Banjarmasin

“Per 1 Oktober, jumlah peserta JKN mencapai 264 juta jiwa, dan tahun 2022, ada 1,4 juta pemanfaatan per harinya,”bebernya.

Sementara itu, Rektor ULM, Prof Dr Alim Bahri SE MSi kepada Barito Post mengungkapkan, seluruh mahasiswa ULM telah masuk BPJS Kesehatan, terutama mahasiswa yang masuk pada tahun 2023.

Para mahasiswa tersebut mendapatkan pelayanan kesehatan di LMMC ULM, termasuk pula mahasiswa perantauan dan mahasiswa Program Merdeka Belajar.

“Semua mahasiswa sudah masuk di LMMC ULM, juga mahasiswa perantauan dan peserta Merdeka Belajar juga harus memindahkan kepesertaan BPJS Kesehatan mereka ke ULM, karena dari pengalaman yang lalu,  ada yang sakit, bagaimana biayanya? Maka harus dikaver oleh BPJS Kesehatan,” jelasnya.

Dengan kehadiran Dirut BPJS Kesehatan di ULM, Alim Bahri meyampaikan apresiasinya karena sangat bermanfaat bagi Civitas Akademika ULM.

Penulis: Cynthia

Follow Google News Barito Post dan Ikuti Beritanya

Related posts

Antisipasi Serangan Siber, SDM Diskominfo Kalsel Ikuti Pelatihan CSCU

PBFI Kalsel Usulkan Nomor Pertandingan PON Pada Porprov 2025 Tala

Jalan Komplek Dijadikan Jalan Raya, Warga Citra Land Resah dan Menuntut Sekolah Citra Mitra Kasih