Banjarbaru, BARITO – Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Provinsi Kalimantan, drh Hj Suparmi di Banjarbaru, Ahad (28/06) mengingatkan, masyarakat atau panitia penyelanggara ibadah kurban tahun ini supaya mentaati protokol kesehatan yang diatur Pemerintah.
Diketahui, sebentar lagi umat muslim dunia akan merayakan hari raya Idul Adha 1441 Hijriyah yang Menurut kalender masehi, jatuh pada 31 Juli 2020 dan perayaan ini ditandai dengan kegiatan pemotongan hewan kurban.
“Kami sudah mensosialisasikan panduan khusus ini melalui media sosial, surat resmi kepada pemerintah daerah dan sebagainya. Diatur antara lain, hanya petugas yang boleh hadir di lokasi pemotongan dan APD lengkap,” ujarnya.
Diingatkan Mamie (sapaan Suparmi), penerima daging hewan kurban juga diharuskan mentaatiaturan berupa jaga jarak saat pengambilan, memakai masker, dan mencuci tangan, demi mengurangi risiko penyebaran virus.
Pemerintah juga lanjutnya, memperhatikan aktivitas yang dilakukan pada tahapan mitigasi penjualan hewan kurban Idul Adha yaitu harus menjaga jarak, penerapan hygiene personal, pemeriksaan kesehatan awal dan pelaksanaan kebersihan dan sanitasi.
Dikatakannya, Kementerian Pertanian (Kementan) mengeluarkan Surat Edaran Nomor 0008/SE/PK.320/F/06/2020 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Kurban dalam Situasi Wabah Bencana Nonalam Covid-19.
Dalam surat edaran menenai hewan kurban Idul Adha itu, Kementerian Pertanian menekankan pelaksanaan pemotongan hewan kurban tetap harus memperhatikan protokol kesehatan pencegahan virus corona Covid-19.
Protokol kesehatan hewan kurban Idul Adha ini bertujuan untuk mencegah penularan atau penyebaran virus corona Covid-19 di masyarakat. Selain itu, rekomendasi Kementan bukan hanya saat pemotongan hewan kurban Idul Adha pada hari raya kurban 2020. Tapi Kementan juga merekomendasikan terhadap kegiatan penjualan hewan kurban Idul Adha agar aman dari penyebaran virus corona Covid-19.
Penulis: Salman