Banjarmasin, BARITO
Kemacetan mungkin sudah menjadi langganan warga Sungai Lulut Kabupaten Banjar dan sekitarnya yang ingin masuk Banjarmasin, begitu pula sebaliknya. Apalagi pada jam-jam tertentu pada pagi, sore hingga petang volume kendaraan yang melintas di jalan tersebut sangat tinggi.
Keadaan tersebut diperparah dengan kondisi jalan dan jembatan yang sempit. Dari simpang tiga jalan Pramuka – Sungai Gardu hingga Pasar Sungai Lulut terdapat tiga buah jembatan yang sempit hingga jika ada mobil berukuran besar harus bergantian melintas di atas jembatan.
Warga Sungai Lulut yang bekerja di Banjarmasin, untuk menempuh jarak 2 kilometer tersebut rata-rata dibutuhkan waktu 30 hingga 45 menit.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel, Rusdiansyah mengatakan, dampak pembangunan jembatan Sungai Lulut dan Sungai Gardu I memang mengalami kemacetan. “Ya, kami melakukan koordinasi dengan instansi terkait, dan memang kontraktor telah ekspos rekayasa lalu lintas, agar kemacetan dapat diatasi,” ujar Rusdiansyah, Jumat (16/8/2019).
Ia menuturkan, untuk roda empat diarahkan ke pematang Gambut, Jalan A Yani, dan Tugu Km 17, sedang melintas di Komplek Rahayu Jalan Parmuka hanya roda dua, kecuali ambulance dan pemadam kebakaran serta masyarakat yang memiliki mobil setempat.
“Masyarakat dihimbau yang akan melintas di dekat lokasi proyek pembangunan jembatan Sungai Lulut untuk menggunakan kendaraan roda dua saja, sehingga aktivitas dapat berjalan lancer,” katanya.
Untuk itu, Sambung mantan Kadishub Kota Banjarmasin ini, pihaknya menempatkan petugas dishub Provinsi Kalsel, dishub kabupaten/kota dan polisi lalu lintas. “Semoga dengan kehadiran petugas di lapangan untuk mengatur lalu lintas akan mudah akses berpergian masyarakat. Ya, bisa buka tutup untuk dapat melintas di kawasan tersebut,” bebernya.
Sebab itu, mantan Calon Walikota Banjarmasin ini berharap masyarakat bisa memahami pembangunan jembatan tersebut, sebab demi kepentingan jangka panjang. “Kalau jembatan itu sudah jadi maka kemacetan yang selama ini dialami masyarakat, akan dapat teratasi. Ini pembangunan jangka panjang, dan dapat dirasakan warga,” katanya.
Jembatan Sungai Lulut pembebasan lahan dilakukan oleh Pemko Banjarmasin dan Pemkab Banjar. Dan seharusnya pekerjaan proyek jembatan dilaksanakan pada 15 Agustus 2019.
(afdi)