Banjarmasin, BARITO – Dengan adanya bantuan sebanyak 10.000 bibit ikan Gabus atau Haruan yang dikelola oleh warga Gang Samudra Jalan Meratus Kelurahan Antasan Besar Banjarmasin Tengah, diharapkan kembali panen seperti ikan Lele sebelumnya, Kamis (5/11/2020). Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini masyarakat harus bisa bertahan dalam mencegah penularan virua Corona.
Penyuluh Perikanan Kota Banjarmasin, Roslina mengatakan, budidaya ikan selain di Kelurahan Antasan Besar ini ada dua kelompok kelompok yakni warga Batu Piring dan Meratus. Kalau di wilayah Banteng ada 11 kelompok, secara umum tak semua kelurahan ada kolam ikan dan sebagian di keluarahan lain di kelurahan itu menggunakan terpal karena terbatasnya lahan.
Seperti di Kelurahan Kertak Baru UTARA (KBU) karena kondisinya perkotaan, mereka banyak menggunakan kolam terpal. Dan terbanyak memiliki kolam ikan ada kelurahan Teluk Dalam dan Antasan Besar serta Pasar Lama. Diharapkan dengan pengelolaan ikan gabus itu dapat menambah penghasilan di masa sulit Covid-19 yang mewajibkan disiplin 3M.
Roslina menyambut baik budidaya ikan itu karena selain itu, harus seiring sejalan dengan pengolahan dan pemasaran hasil ikan. Meski demikian untuk ikan Gabus ini masa panen bisa sampai satu tahun dan lebih lama dari ikan lainnya.
Untuk itu pihaknya siap memberi bantuan seperti alat timbang atau dacing dan collbox, hingga alat pengolahan ikan food prezer, apabila ikanya dibuat menjadi jenis kripik atau sejenisnya. Sebab harus ada peningkatan lain pada budidaya ikan selain sekedar produk ikan gabus.
“Dengan meningkatkan budidaya sekaligus pengolahan lainnya, warga dapat bertahan dikondisi sulit seperti saat ini. sebab masa pandemi wajib menerapkan 3M yakni Mencuci tangan air mengalir pakai sabu, Menjaga Jarak serta Pakai Masker hingga menjauhi kerumunan,”ingatnya.
Penyuluh Perikanan khusus Banjarmasin Tengah Roslina menambahkan, budidaya ikan Gabus ini baru awal menuju Program Ketahanan Pangan. Karena mereka berhasil telah memanen ikan lele sebelumnya. Budidaya ikan ini menurutnya, paling tepat karena hasilnya banyak ditunggu orang.
“Jadi kalau panen orang datang bisa membelinya ke kolan, tanpa harus ke pasar berjejal kerumunan. Belum lagi pergi keluar rumah harus pakai masker dan jangan lupa cuci tangan di sebelum dan sesudah dari pasar.
Sayangnya kelompok Meratus ini tak mendapatkan dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) perikanan di masa pandemi Covid-19. Lantaran karena baru mengelola kolam Ikan, sebab sekarang ini ada bantuan usaha dari Kartu Pelaku usaha Perikanan (KuSUKA) aplikasinya dicetak oleh bank.
Penulis : Arsuma