Distribusi Pupuk Bersubsidi di Batola tak sesuai Jadwal Sebabkan Kelangkaan

Anggota DPRD Kalsel DR H Karlie Hanafi Kalianda, SH, MH melaksanakan reses di Kabupaten Batola, Rabu (19/2) sampai Jumat (21/2).(ist)

Batola, BARITOPOST.CO.ID – Sebagian besar masyarakat Kabupaten Barito Kuala yang mengandalkan pertanian sebagai mata pencarian utama, saat ini dibuat resah karena kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi hampir sebulan ini. Karena itu mereka menyampaikan keluhannya saat bertatap muka dengan anggota DPRD Kalimantan Selatan DR H Karlie Hanafi Kalianda, SH, MH.

Keluhan petani itu diterima Karlie Hanafi saat reses di lima desa berbeda yang termasuk dalam Kecamatan Tabukan dan Kecamatan BarambaibKabupaten Batola, Rabu (19/2/2020) sampai Jumat (21/2/2020).

“Dari lima desa berbeda yang saya datangi untuk kegiatan reses ini, keluhannya sama soal kelangkaan pupuk bersubsidi. Berdasarkan jadwal paling lambat seharusnya akhir Desember atau awal Januari, pupuk bersubsidi sudah didistribusikan ke wilayah masing-masing, namun hingga memasuki minggu ketiga bulan Pebruari 2020 ini masih tidak ada kejelasan kapan pupuk bersubsidi itu akan didistribusikan,” ungkap Karlie, Ahad (23/2)  usai reses.

Politisi Golkar dari Dapil Kabupaten Batola ini berjanji

akan membawa kelangkaan pupuk ini kepada instansi yang berwenang serta komisi terkait di DPRD Kalsel.

“Saya akan minta untuk menyelidiki dimana tersendatnya mata rantai penyaluran pupuk bersubsidi ini,” ujarnya.

Selain masalah pupuk, anggota Komisi III membidangi infrastruktur dan pembangunan ini juga mendapat masukan tentang tidak berfungsinya Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) maupun Koperasi Unit Desa (KUD). “Petani sekarang ini jalan sendiri-sendiri, karena Gapoktan maupun KUD di lima desa yang saya kunjungi itu sudah tidak berfungsi lagi,” ungkapnya.

Karlie Hanafi juga mendapat masukan terkait minimnya penerangan jalan di lima desa tersebut.

“Bahkan yang sangat ironis, ada satu RT, yaitu RT 6 di Desa Pantang Raya Kecamatan Tabukan yang sama sekali belum tersentuh listrik. Itu berarti program Listrik Masuk Desa dari pemerintah belum sepenuhnya berhasil,” tambah Karlie.

Hampir disemua titik yang didatanginya, Karlie selalu mengusulkan agar masyarakat setempat tidak melulu tergantung dari pertanian saja.

“Masih banyak bidang usaha lain, seperti perikanan, pertenakan, budi daya tanaman selain padi serta kegiatan home industri yang bisa dilakukan untuk menunjang perekonomian yang sudah ada saat ini,” ujarnya.

Masalah infrastruktur jalan dan jembatan juga perlu perhatian, karena kondisinya yang sudah rusak dan belum ada perbaikan.

“Yang cukup mengembirakan masalah keamanan dan ketertiban yang cukup terkendali serta masalah kesehatan yang juga sudah tertangani dengan baik hingga ke pelosok-pelosok,” tukasnya.

Lima titik dari lima desa yang dikunjungi Karlie Hanafi untuk kegiatan reses adalah Desa Tabukan Raya Kecamatan Tabukan, Desa Pantang Raya Kecamatan Tabukan, Desa Sungai Kali Kecamatan Barambai, Desa Pendalaman Kecamatan Barambai dan Desa Bagagap Kecamatan Barambai Kabupaten Batola.

Release Reses
Penulis : Sopian

Related posts

Di Hadapan Mentan RI, Pj Bupati: Batola Dukung Cetak Petani Milenial

Hery Kadiskominfo Batola: Crisrt Adalah Upaya Konkret Amankan Informasi

Yayasan Hasnur Center Siapkan Lapangan Kerja dan Pemberdayaan Masyarakat