Banjarmasin, BARITO – DITENGAH kembali meningkatnya kasus Covid 19 di Kalimantan Selatan (Kalsel), tak membuat semangat jajaran Direktorat Reserse Narkotika dan Obat obatan Terlarang (Dit Res Narkoba ) Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel ) mengendur .
Sebaliknya, setelah sukses menggagalkan peredaran 10 Kg sabu jaringan Internasional dan mengamankan dua kurirnya di Kabupaten Barito Kuala ( Batola) Kalsel.
Jajaran Ditres Narkoba Polda Kalsel kembali berhasil menggagalkan peredaran narkotika sebanyak sekitar 3,6 kilogram sabu dan ratusan butir ekstasi yang diduga merupakan jaringan yang sama dengan pengungkapan sebelumnya .
Pengungkapan itu merupakan hasil operasi yang dilakukan Subdit 1 dan Subdit 3 Dit Resnarkoba Polda Kalsel.
Subdit 1 yang dipimpin AKBP Meilky Bharata menangkap tiga pengedar berinisial S, BR dan AS dengan barang bukti 1.488,56 gram sabu-sabu dan 299 butir ekstasi seberat 107,64 gram.
Sedangkan Subdit 3 meringkus dua tersangka berinisial H dan FR. Adapun barang bukti yang diperoleh berupa 2.005,14 gram sabu-sabu dan 15 butirekstasi seberat 5,06 gram.
“Total 5 tersangka yang ditangkap,” papar Direktur Resnarkoba Polda Kalsel, Kombes Pol Tri Wahyudi, didampingi Kasubid Humas Hamsan dan Kasubdit 1 AKBP Meilky Bharata saat pers rilis di ruang rapat Ditres Narkoba ,Polda Kalsel Selasa (9/8/2022).
“Mereka masih memiliki kaitan dengan jaringan 10 kilogram sabu-sabu yang diungkap sebelumnya di jalur Kalimantan Barat,” imbuhnya.
Pasokan narkotika dari jaringan yang diungkap tersebut disinyalir cukup besar. Sehingga Polda Kalsel masih berupaya membongkar bandar teratas agar bisa mengetahui jumlah pasti narkoba yang dilempar ke Kalsel.
“Sudah beberapa gudang yang diungkap. Sebagian menyimpan 500 gram sampai 1 kilogram sabu-sabu,” papar Tri Wahyudi.
Sementara AKBP Meilky Bharata menambahkan sindikat bandar narkoba menggunakan sel jaringan terputus. sehingga tidak mudah diungkap.
“Selain soliditas ketiga Subdit di Polda Kalsel, kami juga berkoordinasi dengan Polres jajaran dalam setiap pengungkapan agar setiap sel jaringan bisa dianalisis dan dipetakan,” beber Meilky Bharata.
“Tidak kalah penting adalah informasi dari masyarakat juga sangat dibutuhkan mendukung pemberantasan peredaran narkoba,” tegasnya.
Penulis/ Editor Mercurius