Divisi Humas Polri-Polresta Banjarmasin Gelar FGD Antipasi Paham Radikal dan Terorisme

by baritopost.co.id
0 comments 2 minutes read

Banjarmasin. BARITO – Divisi Humas Polri dan Polresta Banjarmasin menggelar agenda Fokus Group Discussion (FGD), Rabu (29/9/2021) siang. Dengan pembahasan terkait penanggulangan paham radikal dan terorisme yang mengangkat tema “Terorisme Adalah Musuh Bersama”.

Kegiatan tersebut menghadirkan perwakilan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang berlangsung di Aula Rupatama Polresta Banjarmasin.

Dalam sambutannya Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Rachmat Hendrawan menyampaikan kegiatan FGD itu bertujuan memberikan semangat dan upaya menjaga keutuhan serta kesatuan NKRI.

“Kita semua menolak secara tegas keberadaan terorisme dan haram keberadaannya, karena bertentangan dengan ajaran Islam yang rahmatan lil’alamin,” tegasnya didampingi Ketua Tim dari DivHumas Polri Kombes Pol Sumarto dan Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Mochamad Rifa’i.

“Dengan harapan kita mampu merevitalisasi dan memperkuat semangat kebangsaan serta nasionalisme guna mencegah paham radikal dan terorisme demi keutuhan dan kesatuan NKRI, khususnya di Kota Banjarmasin, ” tutup Kapolresta Banjarmasin.

Kombes Pol Sumarto mengatakan, masyarakat Kota Banjarmasin sudah berperan serta didalam memelihara Kamtibmas dan patut dipertahankan.

Ia juga meyakini masyarakatnya tidak suka dengan hal-hal yang berbau kontra serta melanggar hukum.”Saya di sini seperti pulang ke rumah sendiri, karena.dulu pernah menjadi Kapolresta Banjarmasin tahun 2018 lalu.

Setelah itu dilanjutkan kegiatan pemaparan sosialisasi dan tanya jawab terkait kontra radikal dengan narasumber oleh Sekretaris Badan Penanggulangan Ektrimisme dan Terorisme (BPET) MUI Pusat Muhammad Makmun Rasyid.

Makmun menjelaskan di Kalimantan ini tumbuh kembangnya gairah untuk orang beragama meningkat. Oleh karena itu harus dipelihara sifat toleransinya dan kerukunan umat beragamanya.

“Ketika biasanya gairah beragamanya meningkat tapi kalau tidak dikendalikan atau tidak didampingi para tokoh-tokoh terkemuka, ulama atau cendikiawan ini akan bisa liar nantinya,” ingatnya.

Apalagi kebanyakan anak-anak jaman sekarang baru lihat YouTube sekali atau baca artikel sekali langsung diserap tanpa disaring. Padahal harus dipelajari seksama kepada.guru tersebutm

Kerena biasanya wilayah yang sering konflik itu biasanya karena kegiatan yang bersifat kebudayaannya itu lemah dan kegiatan lintas agama atau kelompoknya juga lemah. Dengan demikian akan mudah dimasuki oleh para teroris yang muncul tanpa.diketahui.

“Untuk itu mari sama-sama kita berupaya mengimplementasikan budaya-budaya yang bersifat kearifan lokal dan kegiatan yang bersifat lintas agama serta kelompok harus kita naikkan,”tandasnya.

Usai kegiatan, Kabid Humas menerangkan maksud dan tujuan agenda ini untuk menangkal sedini mungkin gerakan atau tindakan yang dapat dikategorikan radikal atau mengarah kepada aksi terorisme.

“Mari kita semua bekerjasama tidak hanya Polri saja, tetapi semua elemen masyarakat maupun stakeholder kita harus mengaplikasikan kegiatan ini supaya gejala-gejala di masyarakat yang mengarah kepada radikalisme bisa kita antisipasi sedini mungkin” pungkas Kombes Pol M Rifai’i.

Penulis: Arsuma
Editor : Mercurius

Baca Artikel Lainnya

Tinggalkan komentar