Banjarbaru, BARITO-Hampir setiap hari sampah yang dihasilkan masyarakat Kalimantan Selatan (Kalsel) ini terus menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah (TPS). Selanjutnya di Tempat Pembungan Akhir pun makin bertambah.
Untuk mengurangi sebagian sampah itu diperlukan pengelolaan Bank Sampah, kalau dikelola sungguh-sungguh pasti akan menghasilkan uang. Karena itu perlu pembinaan kepada bank sampah di sekolah maupun di masyarakat, hingga pengumpul.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalsel, Ikhlas usai membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Bank Sampah di hadapan puluhan peserta dari kabupaten/kota se Kalsel, Kamis (4/10) pagi. “Jadi Bank Sampah ini merupakan salah satu cara pengurangan sampah hingga 70% hingga pada tahun 2025 dapat diwujudkan,”harapnya.
Apalagi sekarang bank sampah itu sudah dilakukan penilaian untuk Adiwiyata dan Adipura.”Sekarang ini banyak yang bisa hidup dengan mengelola sampah yang bisa daur ulang,”tambah Ikhlas. Oleh karena itu dalam kesempatan ini pihaknya ingin lebih mengefektifkan lagi bagaimana manajemen untuk pengelolaan bank sampah tentunya ini keterlibatan semua kabupaten kota yang langsung berhadapan di lapangan lebih pro aktif.
Dia menambahkan, gubernur mengapresiasi bagi kabupaten/kota yang serius memanganinya dengan member hadiah lebih besar. “Jadi rencananya kami akan beri hadiah utama mobil pembersih jalanan misalnya, bayangkan kalau hadiah itu tentunya 10 kali lipat dari truk pengangkut sampah biasa,”beber Ikhlas.
Kepala DLH ini juga menyatakan pada tahun 2019 nanti pihaknya mendapat tambahan tugas, yakni mengelola TPA Regional yang nanti tempatnya di Kota Banjarbaru. Dalam rangka pengurangan sampah, masih dalam kerangka Banjarbakula.
Karena tidak memungkinkan untuk Kabupaten HSU misalnya membawa sampah ke Banjarbaru, sehingga diutamakan yang lebih dekat saja seperti Banjarmasin dan Kabupaten Banjar serta Kabupaten Tanah Laut, terutama Kecamatan Bati-bati hingga Kabupaten Batola di Handil Bakti.
Untuk mendukung TPA Regional itu Kementerian PUPR bakal menyusun langkah-langkah dari pemerintah pusat dalam rangka untuk mengurangi mengurangi timbunan sampah yang ada di kota.”Intinya agar residu sampah yang tidak bisa dimanfaatkan dapat diolah dengan peralatan canggih,”tambahnya.
Residu itu idealnya dipilah melalui bank sampah. Karena diharapkan memberikan nilai tambah bagi daerah setempat untuk percontohan. Dia menilai di kalsel bank sampah belum ada yang dikelola oleh koperasi atau yayasan.
Karenanya Bank Sampah harus dimulai dari sekarang, nanti walau hasilnya kecil akan menjadi besar asal ulet dan semangat pasti ada jalannya. Sebab pihaknya menargetkan Adipura 13 kota Adiwiyata 289 sekolah, bank sampah 476 bank sampah. Agar kapasitas TPA Regional itu sebesar 275 ton itu dapat dikurangi. ndy