Banjarmasin, BARITOPOST.CO.ID – Dosen Prodi S1 Terapan Sistem Informasi Kota Cerdas (SIKC) Politeknik Negeri Banjarmasin yaitu Aulia Akhrian Syahidi, M.Kom. bersama Profesor Kohei Arai, B.S., M.S., Ph.D. dari Computing Division, Graduate School of Science and Engineering, Saga University Jepang.
Ia telah mempresentasikan hasil penelitannya yang berjudul Wearable Technology Application for Banjar Language Translator to Support Ease of Communication: Prototyping and Sustainability Opportunities pada 8th IEEE International Conference on Data and Software Engineering (ICoDSE) di Bali pada November 2022 yang lalu.
Acara tersebut dihadiri para penelitian dan profesor dalam bidang teknik dan ilmu komputer dari berbagai negara. Penelitian tersebut merupakan purwarupa teknologi yang dapat dikenakan untuk memudahkan komunikasi dalam Bahasa Banjar, penelitian inipun memiliki kontribusi bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kalimantan Selatan untuk dapat memahami dan mengerti Bahasa Banjar.
BACA JUGA: Ombudsman Kalsel Optimalkan Askes Laporan Masyarakat
Aapalagi Kalimantan Selatan makin eksis karena akan menjadi gerbang dari IKN. Purwarupa teknologi tersebut dibangun dengan Bahasa Pemrograman Python menggunakan algoritma Mel Frequency Cepstral Coefficients (MFCC) and Hidden Markov Model (HMM) yang dilengkapi dengan voice recognition. Penelitian ini pun berhasil terpublikasi pada database riset internasional yaitu IEEE Xplore Digital Library pada akhir Desember 2022 yang lalu dan dapat diakses pada url: https://ieeexplore.ieee.org/document/9971893.
Sebelumnya, pada tahun 2018, pria yang merupakan lulusan dari S2 Universitas Brawijaya Malang ini juga mengangkat penelitian serupa tentang teknologi penerjemah Bahasa Banjar berbasis Pelacakan Augmented Reality dengan Metode Markerless Tracking berbasis pemrosesan teks dan gambar, penelitiannya itu berhasil mendapatkan penganugerahaan Best Paper Award yang dipresentasikan di Asian Institute of Technology , Thailand pada 5th IEEE ICETAS 2018 dan pemberitaannya tersebut juga terekam pada salah satu kampus di Jepang yaitu http://teagis.ip.is.saga-u.ac.jp/icetas2018.png.
BACA JUGA: Diduga Ada Penambangan Ilegal di Banjarbaru, Kapolda : “Silahkan Lapor ke Polres”
Pria yang merupakan kelahiran Tapin dan pernah juga mengenyam pendidikan di Hiroshima University pada semester 3 saat dia menjalani program S2 dengan beasiswa RISET dan beasiswa Hirashima Sensei Lab, mengatakan, dia sangat menyukai kearifan lokal Banjar ini dan selalu mengangkatnya dengan mengkolaborasikan dengan pengembangan teknologi agar budaya Banjar tidak punah dan tetap dikenal oleh masyarakat luas dan masyarakat dunia.
Dia juga berharap penelitian-penelitiannya ini dapat diakses oleh semua orang dan dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah terutama untuk mewujudkan tren dari Smart City (Kota Cerdas). (aldy)