Banjarmasin, BARITO – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) menggelar Kuliah Umum “Pengelolaan Sumber Daya Alam Yang Berkeadilan” bekerjasama dengan STIE Indonesia Banjarmasin di aula kampus STIE Banjarmasin, Senin (24/5/2021).
Ketua DPD RI HAA La Nyalla Mahmud Mattalitti menegaskan DPD RI optimal bekerja untuk kepentingan rakyat. “Kita bekerja optimal untuk kepentingan rakyat,” ujar HAA Lanyala Mahmud Mattalitti dalam paparan kuliah umum di hadiri Civitas Akademika STIE Indonesia, Senin (24/5/2021).
Ia mengungkapkan penjabaran pasal 33 UUD 1945. “Negara harus aktif membangun ekonomi dan kesejahteraan sosial,” tuturnya.
Apalagi, sambungnya, negara berpegang kepada spirit ketuhanan sehingga berpijak pada etik dan moral.
“Perekonomian disusun bersama sesuai asas kekeluargaan. Digunakan sebesarnya untuk kepentingan rakyat Indonesia,” tambahnya.
Sebab itu, sambungnya, konsekuensi dengan sektor perekonomian dijalankan dengan korporasi. “Tentu diperlukan solidaritas sosial berat sama dipikul ringan sama dijinjing, dan semuanya harus berjiwa koperasi. Prinsip kebersamaan dan asas kekeluargaan dan anggota koperasilah pemilik saham,” tuturnya.
Mengingat, ujarnya, semangat koperasi digagas Bung Hatta sebagai sarana produksi. “Koperasi harus dipahami sebagai pencetak uang jadi diartikan sebagai pemegang saham dalam sebuah perusahaan. Jadi koperasi jangan diartikan sempit, namun lebih luas. Mari gelorakan koperasi sebagai etalase, bukan sekedar sarana simpan pinjam,” tandasnya.
Dengan koorporasi, katanya, maka pengelolaan sahan di Indonesia dikuasai asing. Padahal yang melakukan kebijakan pengelolaan adalah Negara.
Pertanyaannya adalah? Sudahkah Sumber Daya Alam (SDA) makmur dan hidup berkeadilan di negeri kita sendiri.?
Sementara itu, Ketua STIE Indonesia Dr Yanuar Bachtiar yang dibacakan Ibrahim menyebutkan STIE Indonesia merupakan PTS tertua di Kalimantan. “Sekarang berporses menjadi Institut Bisnis dan teknologi Indonesia. Terakredasi baik dengan ISO 2001:2015 dan dipercaya menjadi PTS peringkat pertama di Kalimantan,” dalam laporannya.
Untuk itu, Ia meminta kepada DPD RI, yakni pertama membantu memfasilitasi dengan pemerintah pusat terkait fasilitas untuk STIE Indonesia. Kedua, dibutuhkan bantuan agar bisa mempercepat akreditasi STIE Indonesia. Dan ketiga, pihaknya berharap bisa melaksanakan program DPD RI.
Senada itu, Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA mengapresiasi kehadiran DPD RI di Kalsel, khususnya kampus STIE Indonesia. “Kita perlu menyadari dalam kondisi Covid-19 mulai membaik. Lalu, dibutuhkan kesadaran semua pihak untuk membantu pemerintah, termasuk kampus. Ya, jaga diri, jaga keluarga dan jaga negara,” tuturnya.
Ia menyebutkan, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan Covid-19 di Kalsel. “2,9 persen menurun angka kematian Covid-19. Dan kita setiap menggelar kegiatan melalui antigen,” katanya.
Safrizal mengungkapkan, kekayaan di Kalsel dapat ditingkatkan sebesarnya, meski tambang di Kalsel akan berakhir tinggal menunggu waktu saja lagi. “Saya kira semua sektor jasa di Kalsel telah diupayakan dan mampu bertahan ditengah tekanan ekonomi yang kuat. Kami sadar sektor pertambangan dan pertanian menyumbang pertumbuhan yang tinggi. Karenanya harus dikelola dengan tanggungjawab,” bebernya.
Jangan sampai SDA menjadikan rebutan, pintanya, yang berdampak terhadap kerugian masyarakat. “Mahasiswa dan kampus harus menjadi vioner dalam tata kelola pertambangan dan pertanian berkeadilan. Kita punya pabrik tapi kebutuhan dan bahan pertanian terbatas seperti pakan ternak,” bebernya.
Sementara itu, Anggota DPD RI H Gusti Farid Hasan Aman mengaku gembira dengan hadirnya rombongan DPD RI di Kalsel dan kampus STIE Indonesia. “Saya senang, dan kita di daerah bisa mendapatkan masukan dari rombongan Ketua DPD RI HAA La Nyalla Mahmud Mattalitti. Dan kita juga bisa menyampaikan aspirasi untuk kepentingan bersama,” imbuhnya.
Selain Ketua DPD RI HAA La Nyalla Mahmud Mattalitti, juga hadir Anggota DPD RI utusan Kalsel H Gusti Farid Hasan Aman, Habib Abdurrahman Bahasyim, Habib Hamid Abdullah, Habib Zakaria Bahasim. Lalu hadir pula Senator dari Aceh, Lampung, Sumsel, Sulsel, Banten.
Penulis: Afdi