DPMD Latih Fasilitator Secara Virtual

Kepala DPMD Provinsi Kalsel, Zulkifli menyampaikan pemaparan secara daring pada kegiatan TOT Penerapan eDMC di kantornya, akhir pekan tadi. (Foto: DPMD Kalsel).

Banjarbaru, BARITO – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Kalsel menerapkan metode pembelajaran jarak jauh berupa training of trainers (TOT) bagi fasilitator.

Pelatihan berisi materi tentang penerapan aplikasi eDMC-19 (Desa Melawan Covid) dan eHDW (Human Development Worker) dengan narasumber terkait. Diantaranya dari kementerian, Kepala DPMD Kalsel, Zulkifli, Kepala Bidang Kelembagaan Masyarakat dan Sosial Dasar, DPMD Provinsi Kalsel, Adi Rosian serta TAM -Pengembangan Kapasitas Kaderisasi Tenaga Pendamping Profesional (TPP) Provinsi Kalsel, Mugiharto Wakhmadi.

Kegiatan TOT eDMC-19 telah rampung pada akhir pekan lalu.

Berlanjut pada acara kelas belajar secara virtual terhadap aplikasi eHDW dilakukan pada Rabu (10/6) ini di DPMD Kalsel.

Kepala DPMD Provinsi Kalsel, Zulkifli mengungkapkan, pelatihan dengan puluhan peserta tetap dimungkinkan selama masa pandemi Covid-19.

Caranya adalah dengan memanfaatkan perangkat komputer, telepon genggam dan aplikasi WhatsApp dan Zoom dengan peserta tetap berada di daerahnya masing-masing.

“Aplikasi eDMC-19 dan eHDW  telah diluncurkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi bulan Mei lalu di Jakarta. Aplikasi ini memudahkan fasilitator dan kader desa dalam penyajian laporan dan pemantauan penanganan Covid-19 dan pencegahan stunting di desa secara cepat atau real time,” ujarnya, Senin (8/6) lalu di kantornya, Jalan Bangun Praja, Komplek Perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarbaru.

Zulkifli menambahkan, program pembangunan kesehatan merupakan komitmen Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor. Gubernur menginginkan jajarannya untuk terus “bergerak” menciptakan masyarakat  sehat jasmani dan rohani.

Terlebih pada saat pandemi Covid-19 ini, imbuh Zulkifli, maka semua pihak diharapkan bersama-sama melawan dengan memutus rantai penyebaran di semua tingkatan wilayah khususnya di tingkat desa.

Dihubungi terpisah, akademisi Muhammad Syaukani menyambut baik pelatihan tersebut.

Dia berharap, sistem dan data dalam dua aplikasi itu dapat menjadi rujukan bagi lembaga lain.

“Dua aplikasi itu diharapkan memiliki kelengkapan data yang dapat menjadi referensi pemerintah atau lembaga lain. Seperti halnya data penanganan Covid-19 oleh BNPB Pusat, semua data berkait Corona dapat ditemukan disana. Saya harap, eDMC-19 dan eHDW dapat semakin melengkapi dan menunjang data gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 , sehingga akan semakin bermanfaat bagi masyarakat dan pembuat kebijakan,” kata dosen teknologi informasi di salah satu kampus swasta itu.

Penulis: Salman

Related posts

Hapus Sekat Kesukuan, ULM Bagian NKRI dan Bangun Prestasi

Pulang Haul, Hati Tenang, Perut Kenyang

Pilih Ketum Baru dan Rumuskan Program Kerja di Musda XVI HIPMI Kalsel