Banjarmasin, BARITO – Rapat paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Walikota Banjarmasin pada tahun 2018, Ada beberapa catatan yang diberikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DRPD) Kota Banjarmasin dalam LKPj tersebut.
Demikian disampaikan Ketua DPRD Kota Banjarmasin Hj Ananda ketika usai melakukan rapat paripurna LKPj Walikota Banjarmasin.
‘’Alhamdulillah hari ini kami melakukan rapat paripurna Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Walikota Banjarmasin pada tahun 2018, dan kami memberikan beberapa catatan atas segala capaian yang dilakukan selama ini,’’katanya.
Menurutnya, catatan yang diberikan oleh DPRD Kota Banjarmasin tersebut antara lain, tentang pembangunan Rumah Sakit (RS) Sultan Suriansyah
Politisi Partai Golkar ini mengungkapkan, dengan belum dioperasikannya RS Sultan Suriansyah di jalan RK Ilir, Banjarmasin Selatan sejak 2015 itu, pihaknya meminta Pemkot segera mengoperasikannya tahun ini.
“Catatan kami salah satunya adalah, terkait pembangunan RS milik Pemko Banjarmasin yang dulunya dianggarkan secara tahun jamak, namun sepertinya sekarang tidak terlaksana demikian, karena kalau itu ditetapkan dengan anggaran tahun jamak kan hanya satu kali lelang, bukan setiap tahun dilelang,” tambahnya.
Karena menurutnya, proses pembangunan RS tersebut sempat tertunda karena lelang pekerjaannya yang tidak mulus, termasuk kelanjutan anggaran pembangunan tahun ini kembali digelar lelangnya.
“Padahal tergetnya tahun ini mulai dioperasikan, tapi kelanjutan pembangunannya baru memasuki proses lelang, harusnya kalau sudah dianggarkan sistem tahun jamak, langsung proses pembangunan saja sejak awal tahun,” tuturnya.
Sementara itu Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina menyatakan akan menjadi perhatian pemerintahannya, terkait catatan yang diberikan oleh DPRD Kota Banjarmasin tersebut.
Namun mengenai proses pembangunan RS, Ibnu menyatakan, sistem penganggarannya tidak menggunakan tahun jamak sejak tahun lalu, di mana tahun ini untuk pembangunan fisik RS tersebut, yakni, untuk gedung penginapan pasien dianggarkan Rp70 miliar.
“Kalau operasionalnya kita akan upayakan sesuai target saat perayaan Harjad kota tahun ini, kan mulai operasional itu mulai bentuk kegiatannya, termasuk membangun organisasi RS itu,” terangnya.
Karena, ujar dia, operasional RS itu dimulai dengan pengoperasian klinik, di mana tahun ini sudah dianggarkan juga pengadaan alat kesehatan.
“Jadi sambil bangun fisik untuk gedung penginapan pasien, pelayanan untuk klinik bisa jalan lebih dulu, karena dokter sudah siap,” tandasnya. del